Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Properti Tari Kuda Lumping

Baca di App
Lihat Foto
Creative Commons Atribution
Tarian Kuda Lumping
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Tari tradisional Jawa yang disebut Kuda Lumping, juga dikenal sebagai Jathilan atau Jaran Kepang oleh penduduk setempat, menampilkan sekelompok prajurit yang sedang menunggang kuda.

Asal usul tarian ini berasal dari Ponorogo dan menggunakan bahan seperti bambu yang dipotong dan dianyam menjadi bentuk kuda, serta dihiasi dengan hiasan rambut tiruan dari tali plastik yang digelung atau dikepang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, kain atau cat beraneka warna juga digunakan untuk menghias anyaman kuda.

Biasanya, tarian Kuda Lumping hanya menampilkan adegan prajurit yang sedang berkuda, namun beberapa pertunjukan Kuda Lumping menampilkan atraksi seperti kekebalan tubuh, kesurupan, dan kekuatan magis.

Baca juga: Mengenal Upacara Perkawinan Adat Jawa

Sebagai contoh, beberapa atraksi tersebut mencakup kekebalan tubuh terhadap pecut dan kemampuan memakan beling.

Berikut ini adalah properti yang umumnya digunakan dalam tarian kuda lumping yang kita kenal, yakni:

Para penari kuda lumping punya baju atasan yang sangat beragam bentuknya, yang paling umum di antaranya ialah kemeja dan bentuk kaos yang warnanya notabene cerah. Kemudian, baju atasan ini akan dibalut oleh Apok dan rompi.

Biasanya, posisi celana panjang yang digunakan penari menggantung di atas mata kaki alias ngantung.

Hal ini berfungsi memudahkan gerak para penari agar menjadi semakin lincah. Terdapat pula selendang bercorak batik yang melapisi bagian atas pinggul penari.

Salah satu properti tarian kuda lumping yang hampir selalu dipakai saat pagelaran ialah rompi. Rompi ini dipakai setelah kaos bagian dalam dan sebelum Apok.

Rompi juga punya motif yang beragam dan bisa disesuaikan dengan asal daerah paguyuban atau daerah asal penarinya.

Baca juga: Mengenal Upacara Puputan Adat Jawa 

Properti wajib dalam kesenian tari kuda lumping tentu saja anyaman kuda lumping. Kuda replika akan digunakan yang terbuat dari bambu yang dianyam agar serupa dengan bentuk kuda, lengkap dengan hiasan rambut tiruan dari tari plastik atau sejenisnya, yang dikepang atau digelung.

Fungsi gelang dalam kesenian kuda lumping ialah menjadi penghias. Biasanya, motif gelang yang digunakan bervariasi, mulai dari gelang emas yang bernama klinting. Penari, baik pria maupun wanita, akan menggunakan gelang ini selama penampilan berlangsung.

Selendang tari memiliki fungsi yang serupa dengan sabuk hias, yaitu sebagai pengikat dan juga sebagai hiasan tambahan.

Setiap kelompok atau paguyuban mungkin memiliki kriteria selendang tari yang berbeda-beda, baik dari segi warna, corak, maupun motif.

  • Sesumping

Para penari menggunakan properti yang disebut sesumping pada bagian telinga mereka. Sesumping tidak termasuk properti yang wajib digunakan, seperti halnya kaos kaki.

Properti ini memancarkan kilau cahaya dan bentuknya menyerupai sesumping yang digunakan dalam pertunjukan kesenian wayang manusia.

Baca juga: Mengenal Upacara Tedak Siten, Tradisi Masyarakat Jawa

  • Cambuk

Umumnya, terdapat dua jenis cambuk, yaitu cambuk pendek dan cambuk panjang. Biasanya, cambuk pendek dipakai para penari sebagai bagian dari properti tari.

Sementara itu, cambuk panjang umumnya digunakan para pawang demi melakukan aksi saat para pemain mengalami kesurupan.

  • Apok

Apok adalah lapisan khusus yang dikenakan di atas baju dalam dan rompi oleh penari dalam Tari Kuda Lumping.

Properti ini melambangkan kegagahan dan sering dikenakan oleh banyak penari pria kuda lumping.

Apok memiliki bentuk yang lebar di bagian bahu dan mengerucut hingga bagian punggung dan dada penari.

  • Ikat kepala

Untuk bagian kepala, penari akan menggunakan ikat kepala yang diletakkan dari dahi hingga ke bagian belakang kepala.

Warna atau motif ikat kepala biasanya disesuaikan dengan kostum atau busana yang akan dipakai.

Jika ada dua kelompok penari kuda lumping, setiap kelompok akan menggunakan ikat kepala dengan warna yang berbeda sebagai pembeda antara satu kelompok dengan yang lainnya.

Baca juga: Mengenal Kebudayaan Suku Jawa 

  • Kacamata Hitam

Properti yang satu ini dipakai agar gerak-gerik para penari tak terlihat oleh penonton. Pasalnya, mata penari akan tampak sangat liar ketika berlangsungnya pementasan. Terlebih, jika sang pawang sudah mulai mengucapkan mantra-mantra.

  • Sabuk hias

Tujuan dari penggunaan sabuk hias pada kostum penari kuda lumping adalah untuk memperkuat keseluruhan tampilan kostum tersebut. Sabuk hias menjadi salah satu properti yang penting dalam tarian ini.

Sabuk hias umumnya berwarna hitam, meskipun dapat diganti dengan warna atau motif yang sesuai dengan kostum penari.

Selain berfungsi sebagai ikat pinggang, sabuk hias juga berfungsi sebagai pelengkap untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik, dengan berbagai motif dan corak yang berbeda.

  • Parang imitasi

Biasanya, parang imitasi yang digunakan mempunyai bahan kayu dengan kombinasi beragam cat, sehingga terkesan serupa dengan pedang sungguhan.

Parang imitasi ini punya makna sebagai simbol perlawanan rakyat pribumi terhadap penjajah. Dengan demikian, para penari akan memainkan pedang ini seolah tengah berada di tengah kecamuk perang.

Baca juga: 6 Provinsi di Pulau Jawa

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi