KOMPAS.com - Teks persuasif adalah teks yang dapat memengaruhi pikiran, pendapat, atau perasaan orang lain.
Dikutip dari buku Metode Pembelajaran Inovatif (2022) oleh Andri Kurniawan dkk, persuasif adalah teks yang bisa memengaruhi pembaca tekait suatu hal yang disampaikan penulis.
Secara umum, teks persuasif terdiri atas tiga bagian. Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
- Pengenalan isu
Berisi mengenai pengantar masalah yang menjadi dasar latar belakang permasalahan.
- Rangkaian argumen
Argumen berisi pendapat terkait isu dan fakta yang memperkuat.
- Pernyataan ajakan
Berisi dorongan untuk mengajak pembaca ikut melakukan sesuatu.
- Penegasan kembali
Berisi akhiran atau penegasan kembali teks persuasi, untuk menguatkan pernyataan awal.
Baca juga: Teks Persuasif: Pengertian dan Strukturnya
Contoh teks persuasi
Berikut merupakan hasil dari buatlah teks persuasi tentang gawai atau telepon:
Pengenalan isu
Seiring berjalannya waktu, teknologi makin berkembang. Perkembangan ini menjadikan gawai sebagai perangkat yang begitu diperlukan.
Gawai dapat digunakan untuk mengakses internet atau bermain.
Gawai yang dimainkan dengan positif akan menghasilkan dampak positif. Namun, akan terjadi sebaliknya bila digunakan secara negatif.
Rangkaian argumen
Di masa kini, penggunaan gawai bagi anak usia dini berpengaruh negatif.
Dalam jurnal Analisis Penggunaan Gawai Terhadap Interaksi Sosial Anak Sekolah Dasar Kota Singkawang (2021) oleh Mindi Maria, dkk, disebutkan beberapa dampak negatif bermain gawai untuk anak usia dini:
- Siswa kurang sopan dalam berbicara dan bersikap
- Siswa acuh tidak acuh dalam proses pembelajaran
- Malas belajar
- Kurang berinteraksi dengan sesama
- Lebih banyak main gawai.
Baca juga: Syarat Penyusunan Teks Laporan Persuasif
Kurangnya arahan dan perhatian orangtua turut mendorong penyalahgunaan gawai. Untuk anak usia dini, sebaiknya diperhatikan ketika sedang bermain gawai.
Pembatasan juga perlu diterapkan agar anak tidak egois karena ingin selalu bermain dengan gawainya.
Pernyataan ajakan
Oleh karena itu, kita harus memperhatikan batas penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari.
Kita perlu melihat dan memperhatikan anak usia dini di sekitar kita, agar tidak terkena dampak negatif akibat terlalu lama bermain gawai.
Kita juga harus bisa membedakan hal yang baik dan buruk ketika sedang memainkan gawai.
Penegasan kembali
Karena dampak negatif gawai terasa begitu nyata. Maka dari itu, kita perlu lebih perhatian terhadap anak usia dini dan mereka yang kecanduan gawai.
Baca juga: Contoh Kalimat Persuasif dalam Ceramah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.