Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Puisi "Perempuan yang Tergusur" Karya W.S Rendra

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Secara garis besar, makna puisi Perempuan yang Tergusur karya W.S Rendra adalah soal penderitaan dan lika-liku kehidupan perempuan yang tergusur.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Puisi "Perempuan yang Tergusur" merupakan salah satu karya ternama milik W.S Rendra, seorang penyair Indonesia.

Secara garis besar, makna puisi "Perempuan yang Tergusur", yakni bagaimana kehidupan perempuan yang tersingkirkan di masyarakat.

Berikut penjelasan lengkapnya:

Isi puisi "Perempuan yang Tergusur" karya W.S Rendra

Dikutip dari jurnal Gaya Bahasa Puisi "Perempuan yang Tergusur" Karya W.S Rendra (2016) oleh Titik Wijanarti, berikut isi puisi "Perempuan yang Tergusur":

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan lebat turun di hulu subuh
disertai angin gemuruh
yang menerbangkan mimpi
yang lalu tersangkut di ranting pohon.

Aku terjaga dan termangu
menatap rak buku-buku,
mendengar hujan menghajar dinding
rumah kayuku.

Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi
dan lalu terbayanglah wajahmu,
wahai, perempuan yang tergusur!

Baca juga: Makna Puisi Hanya Karya Sapardi Djoko Damono

Tanpa pilihan
ibumu mati ketika kamu bayi
dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.

Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.
Umur enam belas kamu dibawa ke kota
oleh sopir taksi yang mengawinimu.

Karena suka berjudi
ia menambah penghasilan sebagai germo.
Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya.

Bila kamu ragu dan murung,
lalu kurang setoran kamu berikan,
ia memukul kamu babak belur.

Tapi kemudian ia mati ditembak tentara
ketika ikut demonstrasi politik
sebagai demonstran bayaran.

Sebagai janda yang pelacur
kamu tinggal di gubug tepi kali
di batas kota.

Gubernur dan para anggota DPRD
menggolongkan kamu sebagai tikus got
yang mengganggu peradaban.

Baca juga: Makna Puisi Burung Hitam Karya W.S Rendra

Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.
Jadi kamu digusur.

Di dalam hujan lebat pagi ini
apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan
sambil memeluk kantong plastik
yang berisi sisa hartamu?
Ataukah berteduh di bawah jembatan?

Impian dan usaha
bagai tata rias yang luntur oleh hujan
mengotori wajahmu.

Kamu tidak merdeka.
Kamu adalah korban tenung keadaan.
Keadilan terletak di seberang high-way yang
berbahaya yang tak mungkin kamu seberangi.

Aku tak tahu cara seketika untuk
membelamu.
Tetapi aku memihak kepadamu.

Dengan sajak ini bolehkah aku menyusut
keringat dingin
yang mengucur dari jidatmu?

O, cendawan peradaban!
O, teka teki keadilan!

Baca juga: Makna Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono

Waktu berjalan satu arah saja.
Tetapi ia bukan garis lurus.
Ia penuh kelokan yang mengejutkan,
gunung dan jurang yang mengecilkan hati.

Setiap kali kamu lewati kelokan yang
berbahaya,
puncak penderitaan yang menyakitkan hati,
atau tiba di dasar jurang yang berlimbah
lelah, selalu kamu dapati kedudukan yang tak
berubah, ialah kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,
pada caramu menikmati setiap kesempatan,
pada kemampuanmu berdamai dengan
dunia,
pada kemampuanmu berdamai dengan diri
sendiri,
dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang
penuh bencana
semak yang berduri bisa juga berbunga.
Menyaksikan kamu tertawa
karena melihat kelucuan di dalam ironi,
diam-diam aku memuja kamu di hati ini.

Makna puisi "Perempuan yang Tergusur" karya W.S Rendra

Dilansir dari jurnal Makna Diksi pada Kumpulan Puisi Doa untuk Anak Cucu Karya W.S Rendra (2016) karya Dzarna, puisi "Perempuan yang Tergusur" menggambakran kehidupan perempuan yang tersingkirkan.

Pada salah satu baitnya, sang penyair menggunakan kata "tikus got" untuk menggambarkan subyek atau obyek yang hina.

Baca juga: Makna Puisi Tak Sepadan Karya Chairil Anwar

Walau bukan makna yang sebenarnya, konotasi "tikus got" selalu negatif. Karena berhubungan dengan sesuatu yang kotor, bau, dan menjijikkan.

Puisi ini juga melukiskan perjalanan hidup penuh derita yang dialami tokoh perempuan yang tergusur atau terhina itu.

Penderitaan itu dialami sejak ia pertama kali dilahirkan, hingga akhirnya ditinggal pergi sang suami karena tertembak peluru.

"Perempuan yang Tergusur" adalah cerminan kehidupan perempuan yang sering dipandang sebelah mata atau dihinakan.

Meski begitu, W.S Rendra engan sangat apik menggambarkan perasaan empati tokoh "aku" terhadap perempuan yang tergusur itu.

Kesimpulannya, makna puisi "Perempuan yang Tergusur" karya W.S Rendra adalah penderitaan dan lika-liku kehidupan yang dialami perempuan tergusur.

Baca juga: Makna Puisi Akulah Si Telaga Karya Sapardi Djoko Damono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi