KOMPAS.com – Batuan yang berasal dari hasil rombakan berbagai jenis batuan disebut dengan batuan sedimen.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dengan proses pecahnya atau terabrasinya batuan lain. Adapun, pecahan batuan tersebut kemudian mengendap di suatu area tertentu.
Proses terbentuknya batuan sedimen disebut sebagai proses sedimentasi yang terbagi menjadi:
- Proses sedimen mekanik
- Proses sedimen kimiawi
- Proses sedimen organik
- Proses sedimen vulkanik
Baca juga: Batuan Sedimen: Definisi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya
Proses sedimen mekanik
Proses sedimen secara mekanik merupakan proses di mana butir-butir sedimen tertranspotasi hingga diendapkan di suatu tempat.
Transportasi butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh air, gravitasi, angin, dan es.
Dalam cairan terdapat dua macam aliran, yaitu laminar dan turbulen.
LaminarPada aliran lamiran tidak menghasilkan butiran-butiran sedimen.
TurbulentPada aliran turbulent menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen.
Arus turbulent membuat partikel atau butiran-butiran sedimen mengendap secara suspensi. Butiran-butiran tersebut diendapkan hingga berupa sedimen berbutir halus.
Baca juga: Batuan Sedimen: Proses Terbentuk dan Jenisnya
Proses sedimen kimiawiPembentukan sedimen kimiawi terjadi karena proses penguapan, konsentrasi, dan pengendapan dari larutan-larutan yang telah jenuh.
Biasanya sedimen ini tersusun dari kristal-kristal seperti gipsum, garam dapur, dan lain-lain.
Dari deretan sedimen ini, biasanya gipsum mengendap pertama-tama kemudian anhidrit (CaSO4) dan garam dapur.
Berikut ini merupakan beberapa proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik:
- Dissolution (pelarutan): mineral melarut dan membentuk porositas sekunder.
- Cementation (sementasi): pengendapan mineral yang merupakan semen dari batuan. Semen tersebut diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder.
- Authigenesis: Munculnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori batuan.
- Recrystallization: perubahan struktur kristal, namun komposisi mineralnya tetap sama. Mineral yang biasa terkristalisasi adalah kalsit.
- Replacement: Melarutnya satu mineral yang kemudian terdapat mineral lain yang terbentuk dan menggantikan mineral tersebut.
- Compaction (kompaksi)
- Bioturbation (bioturbasi): proses sedimentasi oleh hewan (makhluk hidup).
Baca juga: Sedimentasi: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Proses sedimen organik
Sedimen organik dibentuk karena proses biokimia dan proses biomekanik.
Contoh endapan biokimiaContoh endapan biokimia adalah sumber air yang mengandung lumut. Air yang mengandung CO2 (karbon dioksida) dalam larutannya berbentuk kalsium bikarbonat.
Yang kemudian akan mengendap membentuk CaCO3 (kalsium karbonat). Hal tersebut terjadi karena CO2 dari air diambil oleh lumut - lumut.
Contoh endapan biomekanikEndapan biomekanik terjadi dari binatang atau tumbuhan yang hidup dilautan dan mengandung rangka kapur.
Ketika binatang atau tumbuhan ini mati, maka akan terbentuk tumpukan dan rongga-rongga kapur yang kemudian akan menjadi batu gamping.
Baca juga: Urutan Proses Sedimentasi
Proses sedimen vulkanik
Sedimen vulkanik adalah bahan-bahan yang lepas ketika erupsi gunung berapi seperti bom, lapili, pasir, dan debu vulkanik.
Meskipun endapan-endapan tersebut terbentuk secara primer dari magma, namun digolongkan juga dalam batuan sedimen karena cara terjadinya adalah endapan dari udara.
Penggalan-penggalan lava yang dilemparkan keluar selama erupsi, akan jatuh di sekitar badan gunung api dan mengendap.
Batuan batuan ini dapat direkatkan oleh larutan dari zat-zat tertentu, sehingga akan terbentuk agglomerat dan breksi vulkanik.
Jika debu gunung api diendapkan dalam lapisan lempung, maka akan terbentuk bentonit.
Baca juga: 4 Jenis Material yang Dikeluarkan Gunung Api Saat Erupsi
Referensi:
- Affandy, Ranni. Batuan Sedimen dan Metamorf. 2019. Bandung: Lemah Media Pustaka.
- Utoyo, Bambang. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. 2007. Bandung: PT Setia Purna Inves.