Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Sedimentasi pada Batuan Sedimen Klastik

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Batuan sedimen
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Batuan yang berasal dari hasil rombakan berbagai jenis batuan disebut dengan batuan sedimen.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dengan proses pecahnya atau terabrasinya batuan lain. Adapun, pecahan batuan tersebut kemudian mengendap di suatu area tertentu.

Proses terbentuknya batuan sedimen disebut sebagai proses sedimentasi yang terbagi menjadi:

Baca juga: Batuan Sedimen: Definisi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya

Proses sedimen mekanik

Proses sedimen secara mekanik merupakan proses di mana butir-butir sedimen tertranspotasi hingga diendapkan di suatu tempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh air, gravitasi, angin, dan es.

Dalam cairan terdapat dua macam aliran, yaitu laminar dan turbulen. 

Laminar

Pada aliran lamiran tidak menghasilkan butiran-butiran sedimen.

Turbulent

Pada aliran turbulent menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen.

Arus turbulent membuat partikel atau butiran-butiran  sedimen mengendap secara suspensi. Butiran-butiran  tersebut diendapkan  hingga berupa sedimen berbutir halus.

Baca juga: Batuan Sedimen: Proses Terbentuk dan Jenisnya

Proses sedimen kimiawi

Pembentukan sedimen kimiawi terjadi karena proses penguapan, konsentrasi, dan pengendapan dari larutan-larutan yang telah jenuh.

Biasanya sedimen ini tersusun dari kristal-kristal seperti gipsum, garam dapur, dan lain-lain.

Dari deretan sedimen ini, biasanya gipsum mengendap pertama-tama kemudian anhidrit (CaSO4) dan garam dapur.

Berikut ini merupakan beberapa proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik:

Baca juga: Sedimentasi: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Proses sedimen organik

Sedimen organik dibentuk karena proses biokimia dan proses biomekanik.

Contoh endapan biokimia

Contoh endapan biokimia adalah sumber air yang mengandung lumut. Air yang mengandung CO2 (karbon dioksida) dalam larutannya berbentuk kalsium bikarbonat.

Yang kemudian akan mengendap membentuk CaCO3 (kalsium karbonat). Hal tersebut terjadi karena CO2 dari air diambil oleh lumut - lumut.

Contoh endapan biomekanik

Endapan biomekanik terjadi dari binatang atau tumbuhan yang hidup dilautan dan mengandung rangka kapur.

Ketika binatang atau tumbuhan ini mati, maka akan terbentuk tumpukan dan rongga-rongga kapur  yang kemudian akan menjadi batu gamping.

Baca juga: Urutan Proses Sedimentasi

Proses sedimen vulkanik 

Sedimen vulkanik adalah bahan-bahan yang lepas ketika erupsi gunung berapi seperti bom, lapili, pasir, dan debu vulkanik.

Meskipun endapan-endapan tersebut terbentuk secara primer dari magma, namun digolongkan juga dalam batuan sedimen karena cara terjadinya adalah endapan dari udara.

Penggalan-penggalan lava yang dilemparkan keluar selama erupsi, akan jatuh di sekitar badan gunung api dan mengendap. 

Batuan batuan ini dapat direkatkan oleh larutan dari zat-zat tertentu, sehingga akan terbentuk agglomerat dan breksi vulkanik.

Jika debu gunung api diendapkan dalam lapisan lempung, maka akan terbentuk bentonit.

Baca juga: 4 Jenis Material yang Dikeluarkan Gunung Api Saat Erupsi

Referensi:

  • Affandy, Ranni. Batuan Sedimen dan Metamorf. 2019. Bandung: Lemah Media Pustaka.
  • Utoyo, Bambang. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. 2007. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi