Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Menstruasi dan Macam-macam Siklus Menstruasi

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/SORA SHIMAZAKI
ilustrasi haid
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pada masa remaja, seorang anak perempuan akan mengalami perubahan seks primer dan perubahan seks sekunder. Mestruasi adalah hal yang menandakan perubahan seks primer. 

Perubahan seks primer kemudian diikuti dengan perubahan seks sekunder. Namun, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan menstruasi? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!

Pengertian menstruasi

Masa pubertas ditandai dengan munculnya menstruasi pertama (menarche), yaitu menstruasi awal pada remaja perempuan sebelum memasuki masa reproduksi.

Menstruasi merupakan kejadian normal yang terjadi pada remaja.

Baca juga: Ciri-Ciri Pubertas Perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim yang terjadi secara berkala karena karena sel telur yang tidak dibuahi.

Untuk mempersiapkan kehamilan, endometrium atau lapisan dinding uterus menebal.

Namun ketika sel telur tidak dibuahi maka akan terjadi pelepasan dinding rahim (endometrium) yang ditandai dengan perdarahan. 

Proses tersebutlah yang dinamakan mestruasi. Menstruasi terjadi setiap bulannya pada siklus tertentu, kecuali pada saat kehamilan di mana sel telur berhasil dibuahi.

Menstruasi yang terjadi setiap bulan secara terus-menerus disebut sebagai siklus menstruasi, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur.

Baca juga: Memahami Siklus Menstruasi dan Ovulasi

Siklus menstruasi normal adalah 21 hari sampai 35 hari, dengan lama menstruasi berkisar antara tiga hingga tujuh hari.

Darah menstruasi yang keluar kurang lebih 10 hingga 80 ml per hari.

Adapun, siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.

Namun, perlu diketahui bahwa pada masa remaja biasanya siklus menstruasi belum stabil karena pengaruh hormonal.

Baca juga: Ciri-ciri Pubertas Laki-laki dan Perempuan

Siklus menstruasi

Siklus menstruasi yang normal dapat dibagi menjadi dua segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim).

Siklus indung telur terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

  • Fase folikuler
  • Fase ovulasi
  • Fase luteal

Adapun, siklus uterus dibagi menjadi empat fase, yaitu:

  • Fase menstruasi
  • Fase post menstruasi
  • Fase intermenstruum
  • Fase pramenstruum

Baca juga: Sistem Reproduksi Manusia

Perubahan di dalam rahim merupakan respons terhadap perubahan hormonal.

Rahim terdiri atas 3 lapisan yaitu, perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rahim yang terletak dibagian tengah) dan endometrium (lapisan terdalam rahim).

Endometrium adalah lapisan yang berperan di dalam siklus menstruasi.

Dua per tiga bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar. Adapun, sepertiga bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.

Siklus menstruasi diregulasi oleh hormon LH dan FSH. 

Baca juga: Ciri-Ciri Pubertas Perempuan

Luteinizing hormon (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, mencetuskan ovulasi dan menstimulasi ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron.

Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya pembuahan.

Menstruasi sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi ovulasi, jika proses ovulasi teratur maka siklus menstruasi akan teratur.

 

Referensi:

  • Rahardjo, Noviyati dan teman-teman. Kesehatan Reproduksi Remaja. 2022. Padang: Get Press.
  • Ani, Mutia dan teman-teman. Manajemen Kesehatan Mestruasi. 2022. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi