Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Secara alami, sampah organik akan mengalami penguraian yang dilakukan oleh berbagai jenis mikroba, binatang, dan jamur.
Namun, proses penguraian tersebut membutuhkan kondisi yang tepat, yaitu suhu, udara, dan kelembaban yang terkontrol.
Dengan mengatur kondisi suhu, udara, dan kelembaban dengan baik, maka kompos dapat terbentuk dalam waktu 4-6 minggu.
Namun, jika sampah organik hanya ditimbun begitu saja, maka dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengalami penguraian dan menjadi kompos.
Dalam proses pengomposan akan timbul panas yang disebabkan oleh aktivitas mikroba. Suhu optimal pengomposan yang harus dipertahankan adalah 45° C-65° C. Jika terlalu panas, tumpukan sampah harus dibolak-balik, minimal setiap 7 hari.
Baca juga: Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya
Berikut bahan dan cara membuat kompos rumah tangga sendiri, yaitu:
Bahan kompos rumah tangga
Beberapa bahan untuk membuat kompos rumah tangga, di antaranya:
- Sediakan dua tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan sampak anorganik di setiap ruangan rumah.
- Siapkan wadah plastik atau drum bekas untuk bak pembuatan kompos. Pada bagian dasar diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Sementara itu, untuk menjaga kelembapan, bagian atas bak ditutup dengan anyaman bambu atau karung goni.
- Dasar bak dapat diberi tanah atau paving sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh terkena air hujan dan sinar matahari secara langsung.
Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Pupuk Kimia
Cara membuat kompos rumah tangga
Berikut langkah membuatnya:
- Campur sampah hijau (daun-daun kering atau tanaman kering) dan sampah coklat (sampah sisa makanan) dengan perbandingan 1: 1.
- Agar lebih maksimal, sampah organik dicacah untuk mempercepat proses pengomposan. Bisa juga ditambah bioaktivator seperti larutan effective microorganisme.
- Campurkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil). Tanah atau kompos lama mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Dapat pula dicampurkan kotoran ternak.
- Pembuatan bisa sekaligus atau selapis demi selapis, misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru.
- Aduk sampah setiap 7 hari sekali, selama kurang lebih enam minggu atau 1,5 bulan.
- Jika sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampak, maka proses sudah selesai dan kompos bisa digunakan. Hal ini karena pada minggu pertama dan kedua mikroba baru mulai bekerja menguraikan kompos sehingga suhu mencapai 40° C. Pada minggu kelima dan keenam suhu sudah kembali normal.
- Jika diayak, bagian kompos yang masih kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan berikutnya sebagai aktivator.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Sisa Nasi
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.