KOMPAS.com - Leukosit adalah nama lain dari sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi dan beberapa penyakit. Secara umum leukosit di bedakan menjadi dua jenis, yaitu fagosit dan limfosit.
Apakah yang dimaksud dengan fagosit? Untuk mengetahuinya, berikut pengertian dan jenis-jenis fagosit!
Pengertian fagosit
Fagosit adalah sel darah putih yang memiliki kemampuan menelan dan menghancurkan mikrob dan material asing yang masuk ke dalam tubuh.
Fagosit akan menelan bakteri atau mikroba ke dalam vakuolanya. Kemudian, mengeluarkan enzim tertentu untuk membunuh bakteri tersebut.
Baca juga: Jenis-jenis Sel Darah Putih dan Fungsinya
Fagosit dihasilkan oleh sumsum tulang, khususnya tulang pipa.
Fagosit disimpan dalam sumsum tulang sebelum didistribusikan dan beredar bersama aliran darah serta cairan limfa ke seluruh bagian tubuh.
Dalam proses perkembangannya, fagosit merupakan hasil diferensiasi dari beberapa tipe sel.
Jenis-jenis fagosit
Terdapat dua jenis fagosit yang sering ditemukan dalam proses imun tubuh, yaitu neurofil dan makrofag.
Berikut di bawah ini penjelasan mengenai neurofil dan makrofag!
Baca juga: Ciri-ciri Leukosit (Sel Darah Putih)
NeutrofilNeutrofil adalah jenis fagosit yang paling banyak ditemukan dan 60 persen komposisi leukosit dalam darah.
Neutrofil dapat berpindah tempat ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah.
Pada kondisi tertentu, seringkali neutrofil meninggalkan pembuluh darah dengan cara menyusup melalui dinding kapiler untuk beredar di jaringan ikat.
Kemampuan menembus pembuluh darah ini disebut diapedesis.
Neutrofil memulai peran fagositiknya dengan menempel pada patogen.
Baca juga: Sistem Peredaran Darah: Pengertian dan Organnya
Membran permukaan sel neutrofil akan membentuk kantung vesikula yang membawa patogen (fagosom) masuk ke dalam sel secara endositosis.
Enzim pencernaan akan disekresikan oleh badan golgi ke dalam lisosom.
Lisosom kemudian bergabung dengan fagosom membentuk struktur vakuola fagositik atau vakuola makanan dan menghancurkan patogen.
Secara keseluruhan, proses ini dikenal sebagai fagositosis.
Meskipun dihasilkan dalam jumlah yang banyak, namun neutrofil memiliki masa hidup yang singkat.
Baca juga: Umur Sel Darah pada Manusia
Setelah melawan patogen, sel ini akan mati.
Neutrofil yang telah mati biasanya dikumpulkan pada sebuah lokasi infeksi untuk membentuk nanah.
Makrofag
Makrofag memiliki ukuran lebih besar dibanding neutrofil.
Makrofag lebih sering menetap pada organ-organ tertentu seperti paru-paru, hati, limfa, ginjal, dan nodus limfa.
Setelah dibentuk di dalam sumsum tulang, makrofag akan beredar dalam darah sebagai monosit, yang berkembang menjadi makrofag ketika meninggalkan darah dan menetap dalam organ.
Baca juga: Seberapa Kuat Tulang Manusia?
Makrofag adalah sel yang masa hidupnya cukup panjang dan memiliki peran penting dalam merespons imun spesifik lainnya.
Makrofag tidak menghancurkan patogen sepenuhnya, tetapi memecahnya menjadi partikel kecil yang dijadikan sampel antigen.
Partikel sampel tersebut akan menjadi bagian struktur luar dari membran sel makrofag untuk kemudian dikenali oleh limfosit.
Dengan demikian antigen dapat terus dikenali sekaligus menjadi sinyal yang dapat menstimulasi respons imun spesifik lainnya.
Karena kemampuannya dalam menampilkan antigen di bagian permukaan sel ini makrofag disebut juga sebagai sel penyaji antigen (Antigen-Presenting Cells/APCs).
Baca juga: 12 Fungsi Membran Sel
Referensi:
- Sudjadi, Bagod dan teman-teman. Biologi. 2007. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.
- Wardani, Hanie Kusuma dan teman-teman. Imunologi Dasar. 2023. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.