Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase-fase dalam Siklus Ovarium pada Menstruasi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Siklus ovarium merupakan salah satu siklus menstruasi bersama dengan siklus uterus. Siklus ovarium dibagi ke dadalam beberapa fase. Apa saja fase-fase siklus ovarium menstruasi? Berikut adalah penjelasannya!

Siklus ovarium adalah siklus yang mengatur produksi beserta pelepasan sel telur, hormon estrogen, juga hormon progesteron secara teratur. Siklus ovarium disebut juga sebagai siklus indung telur. 

Siklus ovarium (indung telur) terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

Baca juga: Memahami Siklus Menstruasi dan Ovulasi

Fase folikuler

Fase folikuler dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir saat perempuan mengalami ovulasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase folikuler dimulai ketika hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH).

Hormon ini merangsang ovarium untuk menghasilkan sekitar lima hingga 20 kantung kecil yang disebut folikel dan setiap folikel berisi telur yang belum matang.

Hanya telur yang paling sehat yang akhirnya akan matang. Adapun, sisa folikel kemudian akan diserap kembali ke dalam tubuh.

Baca juga: Pengertian Menstruasi dan Macam-macam Siklus Menstruasi

Folikel yang matang memicu lonjakan estrogen yang menebalkan lapisan rahim untuk menciptakan lingkungan yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan embrio.

Umumnya, fase folikuler berlangsung selama sekitar 16 hari dan dapat berkisar dari 11 hingga 27 hari. 

Fase ovulasi

Fase ovulasi dimulai dengan peningkatan kadar estrogen selama fase folikuler yang memicu kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon luteinizing (LH).

Ovulasi kemudian terjadi saat ovarium melepaskan sel telur yang matang. Sel telur lalu mengalir ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Baca juga: Tujuan Pembelahan Meiosis

Fase ovulasi adalah satu-satunya waktu selama siklus menstruasi yang memungkinkan kamu untuk hamil. 

Adapun gejala-gejala yang menandai fase ovulasi seperti sedikit peningkatan suhu tubuh basal dan keputihan dengan cairan lebih kental yang mirip seperti tekstur putih telur.

Ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 apabila kamu memiliki siklus 28 hari.

Namun, ovulasi hanya berlangsung sekitar 24 jam. Setelah sehari, sel telur akan mati atau larut jika tidak dibuahi.

Baca juga: Jelaskan Proses Oogenesis pada Wanita

Fase luteal

Setelah folikel melepaskan telur, folikel berubah menjadi korpus luteum. Struktur ini melepaskan hormon progesteron dan estrogen.

Peningkatan hormon membuat lapisan rahim tebal dan siap untuk sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan.

Jika sel telur berhasil dibuahi dan kehamilan terjadi, tubuh akan memproduksi human chorionic gonadotropin (HCG).

Hormon HCG membantu menjaga korpus luteum dan membuat lapisan rahim tebal.

Baca juga: 9 Jenis Kelenjar dalam Tubuh Manusia beserta Hormon yang Dihasilkan

Namun, jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum akan menyusut dan diserap kembali oleh tubuh.

Hal ini menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron, yang menyebabkan kamu mengalami haid di siklus berikutnya.

Bila kamu tidak hamil saat fase ini, kamu mungkin mengalami gejala sindrom pramenstruasi (PMS).

Gejala sindrom pramenstruasi seperti kembung, payudara bengkak atau nyeri, perubahan suasana hati, sakit kepala, penambahan berat badan, perubahan hasrat seksual, mengidam makanan dan kesulitan tidur.

Fase luteal dapat berlangsung selama 11 hingga 17 hari. 

Baca juga: Gangguan pada Sistem Hormon Manusia

Referensi:

  • Ani, Murti dan teman-teman. Manajemen Kesehatan Menstruasi. 2022. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.
  • Hamilton, Persis. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. 1995. Jakarta: Buku Dokter EGC.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi