KOMPAS.com - Siklus menstruasi adalah rangkaian perubahan yang terjadi secara alamiah dan berulang pada sistem reproduksi perempuan. Salah satu siklus menstruasi adalah siklus uterus.
Siklus uterus adalah pertumbuhan dan pengelupasan bagian dalam uterus endometrium.
Pada akhir fase menstruasi endometrium mulai tumbuh kembali dan memasuki fase proliferasi.
Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti sesaat dan kelenjar endometrium menjadi lebih aktif fase sekresi.
Baca juga: Memahami Siklus Menstruasi dan Ovulasi
Siklus uterus terbagi menjadi empat fase, yaitu:
- Fase menstruasi atau deskuamasi
- Fase post menstruasi
- Fase intermenstruum atau stadium proliferasi
- Fase pramenstruasi atau stadium sekresi
Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase menstruasi atau deskuamasi adalah saat endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan perdarahan.
Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale, stadium ini berlangsung empat hari.
Potongan-potongan endometrium dan lendir akan keluar ketika menstruasi, darah menstruasi tidak membeku karena adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa.
Baca juga: Pengertian Menstruasi dan Macam-macam Siklus Menstruasi
Fase post menstruasi
Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan endometrium secara berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel kelenjar endometrium.
Pada waktu ini tebal endometrium sekitar 0,5 milimeter. Adapun, fase post menstruasi dimulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung, yaitu kurang lebih selama empat hari.
Fase intermenstruum atau stadium proliferasi
Fase proliferasi merupakan fase siklus uterus. Bagian akhir fase folikuler siklus ovarium terjadi bersamaan fase proliferasi.
Folikel ovarium yang mengalami pematangan menyekresikan estradiol yang jumlahnya semakin meningkat.
Baca juga: Sistem Reproduksi Manusia
Estrogen yang ada memulai pembentukan lapisan baru endometrium rahim dengan arteriol spiral.
Seiring dengan peningkatan kadar estrogen, sel-sel di serviks menghasilkan jenis mukus yang memiliki pH lebih tinggi dan kurang kental dibandingkan biasanya sehingga lebih mudah menerima sperma.
Saat fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal kurang lebih 3,5 milimeter. Fase intermenstruum berlangsung dari hari ke lima sampai hari ke 14 dari siklus mestruasi.
Fase pramenstruasi atau stadium sekresi
Fase sekresi adalah fase akhir siklus uterus dan terjadi bersamaan dengan fase luteal siklus ovarium.
Baca juga: Ciri-Ciri Pubertas Perempuan
Selama fase ini, korpus luteum memproduksi progesteron, yang sangat penting untuk membuat endometrium reseptif terhadap implantasi blastosis
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28.
Pada fase ini endometrium kira- kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk-keluk dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata.
Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.
Referensi:
- Hamilton, Persis. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. 1995. Jakarta: Buku Dokter EGC.
- Prihati, Dwi Retna. Kontrasepsi Hormonal. 2022. Banten: CV Mitra Cendikia Media