Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barometer: Pengertian dan Cara Kerjanya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Pada dasarnya, cara kerja barometer aneroid (kering) dan basah memiliki perbedaan.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Alat ini lazim digunakan dalam peramalan cuaca.

Meski fungsi utamanya ialah mengukur tekanan udara, barometer juga banyak dipakai untuk mencari tahu ketinggian tempat dari permukaan laut.

Pengertian barometer

Dikutip dari buku Merkuri dan Keberadaannya (2020) oleh Abrar Muslim, barometer adalah alat pengukur tekanan udara terbuka.

Menurut bahannya, barometer dibedakan menjadi dua, yakni kering dan basah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barometer kering (aneroid) tidak berisi cairan, sedangkan barometer basah umumnya mengandung cairan merkuri.

Baca juga: Mitos Niels Bohr dan Barometer

Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer.

Dengan mengetahui besaran tekanan atmosfer di suatu wilayah, cuaca bisa diprediksi secara lebih akurat atau tepat.

Jika disimpulkan, barometer adalah alat pengukur tekanan udara atau atmosfer,

Cara kerja barometer

Alat pengukur tekanan udara atau atmosfer ini, pertama kali ditemukan oleh Evangelista Torricelli pada 1643, ketika ia mempelajari karakteristik merkuri.

Dalam situs Byjus disebutkan bahwa cara kerja barometer basah, pada dasarnya bergantung pada penyeimbangan berat merkuri dalam tabung kaca.

Apabila berat merkuri kurang dari tekanan atmosfer, kadar merkuri akan menurun. Sebaliknya, jika melebihi tekanan atmosfer, kadarnya akan meningkat.

Naik turunnya merkuri diukur menggunakan skala inci yang tertera pada bagian tabungnya.

Baca juga: Tekanan Udara: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, dan Jenisnya

Dikutip dari situs National Geographic, barometer aneroid ditemukan beberapa ratus tahun kemudian, tepatnya pada 1844 oleh Lucien Vidi, seorang ilmuwan Perancis. 

Barometer aneroid memiliki ruang logam tertutup yang bisa mengembang dan berkontraksi sesuai tekanan atmosfernya.

Cara kerja barometer ini berbeda dengan barometer basah atau merkuri. Sebab, pergerakan barometer aneroid tidak tergantung pada cairan merkuri.

Jika tekanan udara meningkat, lonjakan grafik pada barometer kering akan terlihat. Begitu pula jika tekanan udara menurun.

Barometer jenis ini memiliki tampilan melingkar yang memperlihatkan tekanan atmosfer terkini pada sumbu vertikal, dan waktu pada sumbu horizontal.

Karena dianggap lebih mudah dan minim risiko, barometer arenoid perlahan-lahan menggantikan barometer basah.

Pada masa kini, ada pula barometer digital yang cara kerjanya dianggap lebih mudah, cepat, dan akurat ketimbang barometer arenoid atau merkuri.

Baca juga: Atmosfer: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Kandungannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi