Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anatomi Tulang Betis Manusia, Fungsi, dan Gangguannya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi tulang betis manusia, fungsi, dan gangguannya
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadi, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Peran penting tulang betis manusia terletak pada kemampuannya dalam mendukung kegiatan sehari-hari, terutama yang memerlukan gerakan tubuh.

Tulang betis merupakan jenis tulang panjang yang berbentuk ramping dan tipis, dan terletak di bagian belakang kaki.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti halnya jenis tulang panjang lainnya, tulang betis terdiri dari kepala, leher, poros, dan ujung distal.

Tulang betis berada sejajar dengan tulang kering dan keduanya memiliki panjang yang hampir sama.

Namun, meskipun ukurannya mirip, bentuk kedua tulang ini sangat berbeda. Tulang betis lebih ramping dan tipis, sedangkan tulang kering lebih tebal.

Baca juga: Mengenal Fungsi dan Gangguan Pada Tulang Jari Tangan

Fungsi-fungsi tulang betis

Tulang betis berbentuk tipis. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa tulang betis ini mempunyai tingkat kepadatan yang cukup baik.

Walaupun mempunyai gerak yang terbatas, karena harus mengikuti pergerakan tulang kering, faktanya tulang betis juga mempunyai sederet fungsi penting lainnya, seperti:

Walaupun fungsi utama tulang betis bukanlah menopang berat badan, namun fungsi tambahan ini memiliki peran yang penting.

Tulang betis membantu tulang kering menopang berat badan manusia, terutama saat berjalan atau berlari. Oleh karena itu, fungsi sekunder ini bisa dikatakan cukup krusial bagi manusia.

Sebagai salah satu tulang yang terletak di kaki, sudah jelas bahwa tulang betis memiliki fungsi yaitu untuk melindungi kaki dari benturan maupun hal-hal lainnya.

Fungsi dari tulang betis untuk menstabilkan kaki tentu sudah sangat jelas, yakni supaya kaki bisa lebih stabil ketika saat sedang bergerak.

Fungsi dari tulang betis yang lainnya yakni sebagai pengatur utama dari gerak tubuh ketika sedang berjalan.

Dalam hal ini, tulang betis memiliki fungsi untuk membuat kaki bisa bergerak sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Baca juga: Mengenal Fungsi, Ancaman dan Gangguan pada Tulang Jari Kaki

Tulang betis mempunyai fungsi yang cukup krusial bagi tubuh manusia, yakni sebagai tempat di mana sel darah merah terbentuk sebagaimana fungsi tulang lain pada umumnya.

  • Menjaga keseimbangan tubuh

Ketika sedang berjalan ataupun berlari, dan bahkan ketika sedang dalam keadaan diam sekalipun, tulang betis memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

  • Pendukung tulang kering

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keberadaan tulang betis yang berdekatan dengan tulang kering sangatlah penting.

Kedua tulang ini bekerja bersama-sama sebagai sistem penggerak tubuh pada bagian bawah.

Gangguan pada betis

Berikut ialah beberapa masalah kesehatan yang mungkin menjadi penyebab betis terasa sakit, yakni:

Cedera otot (Calf strain)

Betis memiliki dua otot yang langsung terhubung dengan tulang tumit. Terlalu banyak menggunakan otot pada betis dapat menyebabkan cedera pada otot tersebut.

Jika terjadi cedera, biasanya akan muncul rasa sakit tiba-tiba pada betis.

Selain rasa sakit, orang yang mengalami otot yang tegang pada betis juga mungkin mengalami beberapa kondisi lain, seperti:

    1. Rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba di area belakang kaki.
    2. Betis terasa kaku dan lemah khususnya saat kesulitan untuk bangkit dan bertumpu pada kaki.
    3. Muncul memar pada betis setelah 1-2 hari.
  • Kram otot

Umumnya, rasa sakit pada betis disebabkan oleh kram otot yang terjadi ketika otot secara tiba-tiba mengecut.

Biasanya, hal ini terjadi ketika seseorang baru mulai melakukan jenis olahraga baru dan otot masih belum terbiasa.

Selain itu, kram otot juga bisa disebabkan oleh dehidrasi atau kekurangan mineral. Meskipun kram otot pada betis bisa menimbulkan rasa sakit, namun kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: Masalah yang Mengganggu Fungsi Tulang Pergelangan Tangan

  • Skiatika

Skiatika adalah jenis cedera yang terjadi pada saraf skiatik. Saraf ini berasal dari bagian bawah tulang belakang dan menyebar ke arah pinggul, pantat, serta kaki - namun biasanya hanya terjadi pada satu sisi tubuh.

Skiatika muncul ketika tulang belakang menekan saraf skiatik atau terjadi penyempitan pada tulang belakang.

Hal ini bisa menyebabkan peradangan, rasa sakit, dan bahkan mati rasa pada bagian kaki yang terdampak, termasuk pada betis.

  • Trombosis vena dalam (Deep vein thrombosis)

Trombosis vena dalam terjadi ketika terbentuknya gumpalan darah pada satu atau beberapa vena besar pada tubuh, meskipun biasanya terjadi pada area kaki.

Gejala trombosis vena dalam meliputi rasa sakit dan pembengkakan pada area kaki, termasuk pada betis.

Namun, terkadang kondisi ini juga bisa muncul tanpa gejala sama sekali. Gumpalan darah pada kaki bisa terjadi jika kaki tidak digerakkan dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya setelah menjalani operasi atau kecelakaan, melakukan perjalanan jauh, atau terpaksa harus berbaring lama.

  • Neuropati perifer

Ketidaknyamanan pada betis juga bisa menjadi gejala dari neuropati perifer, sebuah kondisi yang disebabkan oleh kerusakan pada saraf yang terletak di luar sumsum tulang belakang dan otak.

Neuropati perifer dapat menyebabkan mati rasa dan kelemahan, serta nyeri yang sering terjadi pada kaki dan tangan.

Neuropati perifer bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cedera fisik, infeksi, masalah metabolisme, penyakit turunan, atau keracunan zat. Tetapi, penyebab paling umum dari kondisi ini adalah diabetes.

Baca juga: Penyakit Yang Menyerang Tulang Telapak Tangan

  • Tendinitis Achilles

Tendinitis Achilles atau cedera pada tendon Achilles adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit pada betis.

Kondisi ini terjadi ketika tendon Achilles digunakan secara berlebihan dalam aktivitas tertentu. Tendon Achilles sendiri merupakan bagian yang menghubungkan tulang tumit dengan kedua otot betis.

Meskipun struktur dari tendon Achilles semakin melemah seiring bertambahnya usia, namun cedera pada tendon ini bisa terjadi jika digunakan secara berlebihan. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang tiba-tiba melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.

 

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi