Kata "Disalahgunakan", Dipisah atau Disambung?

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia tersusun dari berbagai kata dan kalimat. Beberapa di antaranya merupakan kata baku, dan lainnya ialah kata tidak baku.

Kebanyakan penutur bahasa Indonesia, masih salah menulis atau menyusun kalimat berimbuhan yang berasal dari kata dasar.

Satu contohnya adalah kata disalahgunakan. Menurutmu, bagaimana penulisan yang benar? Kata disalahgunakan dipisah atau disambung?

Disalahgunakan atau disalah gunakan?

Kata disalahgunakan memiliki kata dasar salah guna.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata salah guna tidak memiliki pengertian. Penelusuran mengarahkan pada kata "menyalahgunakan" atau "penyalahgunaan".

Baca juga: Jemaat atau Jamaah, Mana Penulisan yang Baku?

Menyalahgunakan berarti melakukan sesuatu yang tidak sebagaimana mestinya atau menyelewengkan sesuatu.

Sementara itu, penyalahgunaan artinya proses, cara, atau perbuatan menyalahgunakan. Atau kata lainnya adalah penyelewengan.

Jika kita mencari kata "disalahgunakan" dalam KBBI, tidak akan muncul hasil penelusuran. Sebab, kata ini merupakan bentuk gabungan.

Dilansir dari situs Balai Bahasa Jateng - Kemdikbud, gabungan kata dapat membentuk kata, kata majemuk, maupun frasa.

Dalam penulisannya, gabungan kata bisa dipisah atau disambung sesuai peraturan, kata dasar, serta bentuk imbuhannya.

Misal, penulisan gabungan kata wajib disambung jika bentuk gabungan katanya merupakan bentuk terikat serta kata dasar.

Baca juga: Kata Menandatangani, Dipisah atau Disambung?

Menurut Mustakim dalam buku Bentuk dan Pilihan Kata (2014), kata disalahgunakan wajib ditulis serangkai atau disambung.

Karena kata "disalahgunakan" mendapat imbuhan awal dan akhir, yakni di-kan. Oleh sebab penulisannya harus serangkai atau disambung.

Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah disalahgunakan. Meskipun kata dasarnya, yakni salah guna, ditulis terpisah.

Beberapa contoh gabungan kata lainnya yang juga ditulis serangkai adalah dilipatgandakan, diikutsertakan, dan disebarluaskan.