KOMPAS.com - Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan tentu menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar yang berasal dari kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.
Agar tidak terjadi dampak buruk bagi sekitar, limbah rumah sakit tersebut haruslah dikelola dengan baik dan benar.
Bagaimana kah proses pengelolaan dari limbah rumah sakit tersebut? Berikut adalah penjelasannya!
Baca juga: Mengenal Prinsip Pengolahan Limbah dan Indikatornya
Proses pengelolaan limbah terdiri dari:
- Identifikasi jenis limbah
- Pemisahan limbah
- Pengangkutan
- Tempat penampungan limbah sementara (TPS)
- Pengolahan limbah
Identifikasi jenis limbah
Secara umum limbah medis dibagi menjadi padat, cair, dan gas.
Sedangkan kategori limbah medis padat terdiri dari benda tajam, limbah infeksius, limbah patologi, limbah sitotoksik, dan lain sebagainya.
Baca juga: Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Pemisahan limbah
Pemisahan limbah dimulai pada awal limbah dihasilkan dengan memisahkan limbah sesuai dengan jenisnya.
Tempat pemisahan limbah terbagi menjadi:
- Limbah infeksius
Limbah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh masukkan kedalam kantong plastik berwarna kuning.
Contoh limbah infeksius adalah sampel laboratorium, limbah patologis, diapers dianggap limbah infeksius bila bekas pakai pasien infeksi saluran cerna.
- Limbah non-infeksius
Limbah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh, masukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam.
Contohlimbah non-infeksius adalah sampah rumah tangga, sisa makanan, sampah kantor.
Baca juga: Jenis-jenis Sampah berdasarkan Klasifikasinya
- Limbah benda tajam
Limbah yang memiliki permukaan tajam, masukkan kedalam wadah tahan tusuk dan air.
Contoh limbah benda tajam adalah jarum, spuit, ujung infus, benda yang berpermukaan tajam.
Pengangkutan
Pengangkutan limbah harus menggunakan troli khusus yang kuat, tertutup dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer, petugas menggunakan APD ketika mengangkut limbah.
Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien, bila tidak memungkinkan atur waktu pengangkutan limbah.
Baca juga: Akibat Mengonsumsi Air Sungai yang Mengandung Limbah Berbahaya
Tempat penampungan limbah sementara (TPS)
Tempat penampungan sementara (TPS) limbah sebelum dibawa ke tempat penampungan akhir pembuangan.
Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat. Beri label pada kantong plastik limbah.
Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2 kali sehari. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus.
Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup limbah tidak boleh ada yang tercecer. Gunakan APD ketika menangani limbah.
TPS harus di area terbuka, terjangkau oleh kendaraan, aman dan selalu dijaga kebersihannya dan kondisi kering.
Baca juga: Dampak Penanganan Limbah Padat dengan Cara Penimbunan Tanah
Pengolahan limbah
Proses pengelolaan limbah rumah sakit kemudian diakhiri dengan pengolahan limbah beradasarkan jenisnya, yaitu:
- Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.
- Limbah non-infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Limbah benda tajam dimusnahkan dengan insenerator.
- Limbah cair dibuang ke pojok limbah atau spoelhoek.
- Limbah feses, urine, darah dibuang ke tempat pembuangan atau pojok limbah (spoelhoek).
Baca juga: Cara Pengolahan Limbah Keras
Referensi:
- Joyce dan teman-teman. Farmakologi. 1996. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
- Ningsih, Kori Puspita dan teman-teman. Dasar-dasar kesehatan masyarakat. 2022. Sukoharjo: Pradina Pustaka.