Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MUHAMAD IBNU CHAZAR
Foto dirilis Senin (12/10/2020), memperlihatkan petugas mengoperasikan salah satu bagian mesin incinerator saat pembakaran limbah medis infeksius di PT Jasa Medivest, Plant Dawuan, Karawang, Jawa Barat. Pemprov Jawa Barat melalui PT Jasa Medivest berkomitmen untuk menangani limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius sebagai upaya antisipasi lonjakan limbah medis Covid-19 terkait penanggulangan pandemi.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com -  Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan tentu menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar yang berasal dari kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.

Agar tidak terjadi dampak buruk bagi sekitar, limbah rumah sakit tersebut haruslah dikelola dengan baik dan benar.

Bagaimana kah proses pengelolaan dari limbah rumah sakit tersebut? Berikut adalah penjelasannya!

Baca juga: Mengenal Prinsip Pengolahan Limbah dan Indikatornya 

Proses pengelolaan limbah terdiri dari:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identifikasi jenis limbah

Secara umum limbah medis dibagi menjadi padat, cair, dan gas.

Sedangkan kategori limbah medis padat terdiri dari benda tajam, limbah infeksius, limbah patologi, limbah sitotoksik, dan lain sebagainya.

Baca juga: Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya 

Pemisahan limbah

Pemisahan limbah dimulai pada awal limbah dihasilkan dengan memisahkan limbah sesuai dengan jenisnya.

Tempat pemisahan limbah terbagi menjadi:

Limbah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh masukkan kedalam kantong plastik berwarna kuning.

Contoh limbah infeksius adalah sampel laboratorium, limbah patologis, diapers dianggap limbah infeksius bila bekas pakai pasien infeksi saluran cerna.

Limbah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh, masukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam.

Contohlimbah non-infeksius adalah sampah rumah tangga, sisa makanan, sampah kantor.

Baca juga: Jenis-jenis Sampah berdasarkan Klasifikasinya

Limbah yang memiliki permukaan tajam, masukkan kedalam wadah tahan tusuk dan air.

Contoh limbah benda tajam adalah jarum, spuit, ujung infus, benda yang berpermukaan tajam.

Pengangkutan

Pengangkutan limbah harus menggunakan troli khusus yang kuat, tertutup dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer, petugas menggunakan APD ketika mengangkut limbah.

Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien, bila tidak memungkinkan atur waktu pengangkutan limbah.

Baca juga: Akibat Mengonsumsi Air Sungai yang Mengandung Limbah Berbahaya

Tempat penampungan limbah sementara (TPS)

Tempat penampungan sementara (TPS) limbah sebelum dibawa ke tempat penampungan akhir pembuangan.

Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat. Beri label pada kantong plastik limbah.

Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2 kali sehari. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus.

Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup limbah tidak boleh ada yang tercecer. Gunakan APD ketika menangani limbah.

TPS harus di area terbuka, terjangkau oleh kendaraan, aman dan selalu dijaga kebersihannya dan kondisi kering.

Baca juga: Dampak Penanganan Limbah Padat dengan Cara Penimbunan Tanah

Pengolahan limbah

Proses pengelolaan limbah rumah sakit kemudian diakhiri dengan pengolahan limbah beradasarkan jenisnya, yaitu:

  • Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.
  • Limbah non-infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
  • Limbah benda tajam dimusnahkan dengan insenerator.
  • Limbah cair dibuang ke pojok limbah atau spoelhoek.
  • Limbah feses, urine, darah dibuang ke tempat pembuangan atau pojok limbah (spoelhoek).

Baca juga: Cara Pengolahan Limbah Keras

Referensi:

  • Joyce dan teman-teman. Farmakologi. 1996. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
  • Ningsih, Kori Puspita dan teman-teman. Dasar-dasar kesehatan masyarakat. 2022. Sukoharjo: Pradina Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi