KOMPAS.com - Iklan menjadi salah satu media promosi. Iklan adalah media komunikasi antara perusahaan dan konsumen untuk menghadapi pesaing.
Salah satu fungsi iklan adalah memperkenalkan produk atau jasa, sehingga masyarakat terpengaruh untuk menggunakannya.
Iklan harus dibuat dengan kreatif, menarik, dan efektif supaya memiliki kesan positif dan dapat diterima masyarakat.
Pola penyajian iklan
Bagaimana pola penyajian iklan? Berikut beberapa pola penyajian iklan yang dikelompokkan berdasarkan media dan isinya:
Pola penyajian iklan berdasarkan medianya:
- Iklan media cetak
Iklan ini banyak dimuat di surat kabar atau majalah, dan banyak disenangi pengusaha dalam memasarkan produknya.
Iklan ini memadukan kreativitas dari segi warna, bentuk, gambar, dan format halaman iklan.
Baca juga: Pengertian Iklan Cetak dan Iklan Elektronik
- Iklan elektronik
Pola penyajian iklan ini dimuat melalui televisi atau radio yang memuat aspek penglihatan, gerakan, suara, dan warna.
- Iklan baris dan kolom
Iklan baris disajikan dalam bentuk baris terbatas tanpa ilustrasi di dalamnya. Iklan baris juga biasa menggunakan singkatan kata untuk menghemat ruang.
Sementara iklan kolom disajikan dalam bentuk kolom.
Pola penyajian iklan berdasarkan isinya:
- Iklan pemberitahuan
Iklan ini berfokus untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai peristiwa, keadaan dan lain sebagainya.
- Iklan layanan masyarakat
Pola penyajian iklan ini berfokus mengedukasi masyarakat. Iklan layanan masyarakat banyak digunakan oleh pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
- Iklan penawaran
Berfokus menjelaskan penawaran pada masyarakat. Misal iklan niaga.
Baca juga: Sejarah Singkat tentang Iklan
Kaidah kebahasaan iklan
Dalam iklan, bahasa berperan penting karena digunakan sebagai daya tarik penyampaian informasi.
Dilansir dari jurnal Peningkatan Kemampuan Menelaah dan Menulis Teks Iklan (2021) oleh Amellia Resya, secara umum, iklan menggunakan bahasa yang bersifat membujuk pembeli untuk meminatinya.
Sementara menurut Kosasih, iklan menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami.
Iklan menghindari penggunaan bahasa yang berbelit-belit dan terlalu panjang. Iklan selalu menggunakan bahasa yang akrab dengan masyarakat untuk memberi kesan positif.
Bagaimana kaidah kebahasaan dalam menyusun sebuah iklan? Iklan harus memiliki struktur bahasa yang bersifat persuasif dan dapat membujuk atau mendorong seseorang.
Dalam iklan biasanya ditemukan kalimat imperatif atau perintah, berupa permintaan, ajakan, dorongan, atau larangan.
Baca juga: Apa itu Unsur Rasa Percaya Diri pada Iklan?
Kalimat imperatif dalam iklan dapat dijumpai, seperti kata "ikutilah", "wujudkan", "nikmati", "marilah", "janganlah", dan lain-lain.
Penulisan iklan perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan. Kesalahan penulisan dapat memengaruhi citra baik produk atau perusahaan.
Cara membuat iklan
Untuk membuat iklan, diperlukan kreator yang kreatif. Mulai dari perencanaan pesan, media, hingga cara penyampaiannya.
Sebuah iklan yang kreatif akan berdampak positif terhadap efektivitas iklan. Lalu, bagaimana cara menyusun sebuah iklan?
- Membuat pernyataan yang menarik. Pernyataan ini berfokus pada permasalahan yang dihadapi
- Menawarkan beberapa solusi sesuai produk yang diiklankan
- Menunjukkan bukti dari solusi yang diberikan
- Mengajukan harga.
- Sebuah iklan harus memperhatikan pemilihan kata agar menarik minat masyarakat dan memiliki nilai jual.
Baca juga: 5 Contoh Iklan Nonkomersial
Referensi:
Widhayani, Arrie. 2020. Mahir Menulis Kreatif Teks Iklan, Slogan, dan Poster. Sukoharjo: HM Publisher.
Sugara, Robi. 2017. Pembelajaran Menelaah Pola Penyajian dan Kebahasaan Teks Iklan, Slogan, dan Poster. Skripsi. Universitas Pasundan.
Lukitaningsih, Ambar. 2013. Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran. Jurnal Ekonomi dan Pemasaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.