KOMPAS.com - "Ayah dan ibu baru saja menasihati aku," atau "Ayah dan ibu baru saja menasehati aku,"
Di antara kedua penulisan di atas, manakah yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Nasihat atau nasehat?
Sebagai penutur bahasa Indonesia, kita sering salah dalam menulis atau mengungkapkan frasa dan kata.
Hal ini lumrah terjadi. Sebab, bahasa Indonesia sendiri terbagi menjadi dua, yakni bahasa Indonesia baku dan non-baku.
Sama seperti "nasihat" atau nasehat" dan kata lainnya, kita sering bingung bagaimana penulisannya yang benar.
Baca juga: November atau Nopember, Mana Penulisan yang Baku?
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang kata nasihat dan nasehat. Bagaimana penulisan nasihat yang benar?
Nasihat atau nasehat
Dilansir dari buku Celetuk Bahasa (2017) oleh Uu Suhardi, kata nasehat adalah bentuk tidak baku dari kata nasihat.
Dengan demikian, penulisan nasihat yang benar adalah nasihat (memakai huruf "i" dan bukan huruf "e").
Hal ini tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ketika kita menelusuri kata "nasehat", pencarian akan mengarah pada kata "nasihat".
Menurut KBBI, nasihat adalah ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik.
Nasihat juga berarti ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dan sebagainya; atau moral.
Jika kata bakunya adalah nasihat, apakah kata "nasehat" bisa digunakan? Tentu saja bisa, asalkan dalam situasi non-formal atau tidak baku.
Baca juga: Kerja Sama atau Kerjasama, Mana Penulisan yang Tepat?
Contohnya ketika berbincang dengan orangtua lewat pesan teks atau telepon, dan bercakap-cakap dengan teman sebaya.
Gunakan kata nasihat untuk situasi formal, seperti penyusunan karya ilmiah, seminar, pidato, diskusi, dan sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.