KOMPAS.com - Istilah romantik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Istilah romantik tidak hanya digunakan dalam kehidupan, namun juga dalam musik yang dikenal sebagai musik zaman romantik.
Pada zaman ini karya seni musik dianggap lebih mengikuti gerak hati penciptanya. Oleh karena, gaya musik pada zaman ini begitu bebas dan tak terbatas.
Pada zaman romantik karya musik jenis nyanyian sangat berkembang. Bahkan, nyanyian rakyat berperan sangat penting.
Karya musik pada zaman romantik memiliki ciri khas tersendiri. Apa saja kah ciri khas dari musik zaman romantik itu? Simaklah di bawah ini!
Baca juga: Jenis-jenis dan Karakteristik Seni Musik
Ciri khas musik zaman romantik
Ciri khas musik zaman romantik adalah sebagai berikut:
- Segi bentuk
- Segi harmoni
- Segi warna suara
Musik romantik masih mempertahankan bentuk musik klasik tetapi dengan perluasan dan perubahan.
Bentuk-bentuk baru yang populer adalah lagu piano singkat, lagu sastra simfoni, drama musik.
Baca juga: Sejarah Musik Klasik
Segi harmoniMusik romantik mengembangkan musik klasik dengan penambahan nada-nada kromatis.
Segi ritmisUnsur-unsur ritmis seperti tempo mendapat perhatian secara cermat karena ritmis dianggap sebagai bagian dari ungkapan rasa dalam musik.
Partitur-partitur musik secara cermat diberi catatan-catan yang berkaitan dengan ritmis.
Ada pemakaian tempo sampai mendetail seperti andante molto cantabile e non troppo mosso.
Tempo-tempo ekstrem juga mulai dipraktikkan, misalnya ekstrem cepat atau ekstrem lambat. Ikatan pada metronom manzel.
Baca juga: Jenis-jenis Tanda Tempo dalam Seni Musik
Segi warna suaraInstrumen yang menghasilkan suara alamiah seperti lute (suling), klarinet, tuba, dan trombon lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sakral dan khidmat.
Referensi:
- Prasetyo, Nandhy. Anak, Kreativitas dan Seninya (Musik). 2020. Yogyakarta: Deepublish.
- Khoirunnisa, Aulia. Self-Therapy: Melalui Melodi dan Musik Berbahasa Asing. 2020. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati.