KOMPAS.com- Secara umum, kecelakaan kerja mrupakan kejadian atau insiden tidak terencana yang terjadi di tempat kerja.
Dampaknya, karyawan atau tenaga kerja dapat menderita cedera, baik itu secara fisik maupun mental.
Penyebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja pun beragam, mulai dari faktor manusia, peralatan, material kerja, hingga faktor alam seperti bencana.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pengertian dan faktor penyebab dari kecelakaan kerja.
Pengertian kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya dan senantiasa dihindari atau diminimalisirkan dampaknya.
Kecelakaan akan mengakibatkan kerugian, baik bagi penderita maupun pihak terkait secara material. Kecelakaan dapat terjadi dalam bentuk ketidaksengajaan ataupun direncanakan terlebih dahulu.
Kecelakaan kerja dapat diartikan sebagai peristiwa yang terjadi saat proes pengerjaan suatu pekerja atau terjadi saat pekerja sedang menuju atau pulang dari lokasi kerja.
Menurut ahli yaitu Dr. Suma’mur kecelakaan kerja dapet menyebabkan kerugian maupun material, baik ringan maupun berat.
Terdapat lima jenis kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja, yaitu sebagai berikut:
- Kerusakan
- Kekacauan organisasi
- Beban mental
- Kelainan dan cacat
- Kematian
Baca juga: Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor
Faktor penyebab kecelakaan kerja
Terdapat tiga faktor peyebab kecelakaan kerja, yaitu faktor manusia, faktor pekerjaan, dan faktor lingkungan, berikut penjelasannya:
Faktor manusiaFaktor manusia adalah faktor penyebab kecelakaan kerja yang berasal dalam diri manusia atau pekerja yang bersangkutan. Faktor manusia terbagi atas beberapa hal, di antaranya:
- Umur
Faktor umur memiliki pengaruh cukup kuat terhadap kecelakaan kerja, pekerja usia muda mengalami lebih banyak kecelakaan kerja dibandingkan pekerja yang berusia lebih tua.
Hal ini disebabkan karena pekerja berusia tua yang lebih berpengalaman dalam menangani suatu bidang pekerjaan.
- Tingkat pendidikan
Orang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung berpikir lebih matang dan melihat dari segala aspek dalam memandang suatu pekerjaan.
Sementara itu, orang yang tingkat pendidikannya rendah cenderung berpikir kurang matang dalm bertindak, misalnya dengan tidak menggunakan APD.
- Pekerja kurang fokus
Dalam melaksanakan pekerjaan, para pekerja harus memiliki kompetensi tinggi. Tak jarang kasus kecelakaan kerja terjadi akibat pekerja lalai ketika mengoperasikan mesin dan alat berat.
- Pengalaman kerja
Semakin bertambahnya durasi pengalaman kerja, para pekerja semakin mengenal dan memahami bidang pekerjaan mereka, dengan demikian mereka lebih waspada dalam risiko kecelakaan kerja.
Baca juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja
Faktor pekerjaanFaktor pekerjaan dapat menyumbang tingginya angka kecelakaan kerja. Faktor pekerjaan terdiri atas dua hal, yaitu giliran kerja (shift) dan jenis pekerjaan. Berikut penjelasannya:
- Giliran kerja (shift)
Shift kerja adalah pembagian jam kerja secara bergiliran dalam satu hari. Pekerja shift biasanya kurang mampu beradaptasi akibat pergeseran waktu kerja yang konstan.
Kondisi tersebut dapat berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan kerja saat pekerja tersebut menjalankan tugasnya.
- Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan mempunyai pengaruh besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Pekerjaan yang mengandalkan fisik semakin meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Faktor lingkunganFaktor lingkungan yang membawa dampak kecelakaan kerja terbagi menjadi tiga, yaitu lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biologi. Berikut adalah penjelasannya:
Baca juga: Unsur Penilaian Kinerja
- Lingkungan fisik
Lingkungan fisik terbagi menjadi dua, yaitu pencahayaan dan kebisingan.
- Pencahayaan
Pencahayaan yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan akan menghasilkan produksi yang maksimal dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja.
- Kebisingan
Suara bising ditempat kerja dapat berpengaruh negatif terhadap para pekerja. Hal ini terjadi karena kebisingan akan menimbulkan gangguan komunikasi dan perasaan gelisah dalam diri para pekerja.
- Lingkungan kimia
Lingkungan ini dapat menyebabkan risiko karena munculnya gangguan kesehatan akibat polusi dan pencemaran.
- Lingkungan biologi
Lingkungan ini menimbulkan bahaya biologi, yaitu bahaya yang ditimbulkan oleh gangguan dari makhluk hidup seperti serangga, tumbuhan, hewan percobaan, dan lain-lain.
Referensi:
- Suhardi, Bambang, Agustina Citrawati, dkk. 2021. Ergonomi Partisipatori Implementasi Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta: CV Budi Utama.
- Irzal. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Kencana