KOMPAS.com - Teater sebagai suatu seni pertunjukan tentu mempunyai nilai-nilai estetis.
Nilai-nilai estetis terletak di setiap bagian baik sebelum pementasan, pada saat pementasan, maupun setelah pementasan ketika pertunjukan tersebut telah diabadikan dalam suatu media dokumentasi.
Namun, nilai estetis yang paling kuat dapat kita jumpai pada saat pertunjukan, yaitu pada saat kita dapat menyaksikan jalannya pementasan secara langsung.
Nilai estetis atau nilai keindahan dalam pergelaran teater merupakan akumulasi dari nilai-nilai yang digagas dan dikomunikasikan kepada penonton.
Baca juga: Pengertian Estetika Menurut Ahli
Apa saja nilai-nilai estetis dalam teater tersebut? Nilai-nilai estetis dalam teater antara lain:
- Nilai emosional
- Nilai intelektual
- Nilai visual
- Nilai verbal
Nilai emosional
Banyak penonton teater yang hanyut dalam suasana yang dibangun oleh struktur emosi. Suasana itu dapat sedih, gembira, tragis, menyayat hati, tegang, mencekam, dan sebagainya.
Baca juga: Simbol dan Nilai Estetis Seni Rupa Dua Dimensi
Nilai intelektual
Penonton teater seringkali merasa mengalami pencerahan setelah menonton pertunjukan teater.
Pertunjukan tersebut banyak memberikan nilai-nilai informasi tentang kehidupan sosial, spiritual, moral, dan sebagainya.
Nilai visual
Penonton teater kerap merasa takjub melihat peristiwa pentas dengan segala perkakasnya yang speaktakuler hasil tangan-tangan kreatif para pekerja teater.
Nilai verbal
Banyak penonton yang kagum pada ungkapan kata-kata dari para pemain dengan teknik dinamika yang luar biasa, artikulasi yang jelas, serta irama yang dinamis.
Baca juga: Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Referensi:
- N, Sahrul. Teater dalam Kritik. 2017. Padang: Institut Seni Indonesia Padang Panjang.
- Karsito, Eddie. Menjadi Bintang. 2008. Jakarta: PT Cahaya Insan Suci.