KOMPAS.com - Ikatan kovalen adalah ikatan dua atom yang mempunyai elektronegativitas sama atau dua atom yang memiliki selisih elektronegativitas kecil.
Terjadinya ikatan kovalen adalah karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil.
Ikatan kovalen terjadi antara atom nonlogam atau atom semi logam dan nonlogam.
Ikatan kovalen ini dibedakan berdasarkan jumlah pasangan elektron, berdasarkan kepolarannya, dan ikatan kovalen koordinasi.
Baca juga: Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Jenis-jenis ikatan kovalen dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Ikatan kovalen berdasarkan jumlah pasangan elektron
- Ikatan kovalen berdasarkan kepolarannya
- Ikatan kovalen koordinasi
Jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah pasangan elektron
Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
- Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama hanya satu pasang saja.
Itu artinya, masing-masing atom hanya memberikan satu elektron saja untuk digunakan bersama-sama. Contoh ikatan kovalen tunggal adalah HCl dan H2.
Baca juga: Jenis-Jenis Ikatan Kimia
- Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama terdiri dari dua pasang.
Itu artinya, masing-masing atom memberikan dua elektron untuk digunakan bersama-sama. Contoh ikatan kovalen rangkap dua adalah O2 dan CO2.
- Ikatan kovalen rangkap tiga
Selain ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, ada juga ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama terdiri dari tiga pasang.
Contoh ikatan kovalen rangkap tiga adalah C2N2, CO dan N2.
Baca juga: Senyawa yang Mempunyai Ikatan Kovalen Tunggal
Jenis ikatan kovalen berdasarkan kepolarannya
Kepolaran ikatan ini dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang berkaitan.
Ikatan kovalen juga dibedakan berdasarkan kepolarannya, yaitu ikatan kovalen polar dan non polar.
- Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang terbentuk ketika pasangan elektron yang digunakan bersama-sama, tertarik ke salah satu atom karena adanya perbedaan keelektronegatifan.
Ada tiga syarat terbentuknya ikatan kovalen polar, yaitu:
- Adanya perbedaan keelektronegatifan
- Sering terjadi pada dua atom berbeda, seperti HCl dan HBr
- Adanya pasangan elektron bebas, seperti H2O, NH2, dan PCl3
Makin besar selisih elektron yang dimiliki atom, maka makin besar pula kepolaran ikatannya.
Baca juga: Senyawa Polar: Definisi, Sifat, Ciri, dan Contohnya
- Ikatan kovalen non polar
Ikatan kovalen non polar adalah ikatan yang terbentuk ketika pasangan elektron yang digunakan bersama-sama dari atom yang sama memiliki keelektronegatifan yang sama-sama kuat. Sehingga tidak ada elektron yang cenderung ke salah satu atom saja.
Adapun dua syarat terbentuknya ikatan kovalen non polar, adalah:
- Tidak ada perbedaan keelektronegatifan atau kurang dari 0,5 satuan Pauling
- Sering terjadi pada atom yang sejenis, seperti H2, O2, dan N2
- Tidak terdapat pasangan elektron bebas, seperti CCl4, C3H8, dan SF6
Senyawa CH4 atau metana juga termasuk salah satu ikatan kovalen non polar.
Baca juga: Senyawa Non Polar: Pengertian dan Contohnya
Senyawa ini memiliki bentuk yang simetris, artinya tidak ada pasangan elektron bebas pada struktur molekul lewisnya.
Selain itu, selisih nilai keelektronegatifan atom C dan atom H juga kurang dari 0,5. Dengan demikian, elektron terbagi rata antara atom C dan atom H.
Ikatan kovalen koordinasiIkatan kovalen koordinasi atau ikatan kovalen semipolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang memiliki PEB (pasangan elektron bebas).
Adapun atom atau molekul lain hanya menyediakan orbital kosong.
Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah NH4Cl, SO3, dan HNO3.
Baca juga: Senyawa yang Mempunyai Ikatan Kovalen Tunggal
Referensi:
- Hasan, M dan teman-teman. Ikatan Kimia. 2017. Aceh: Syiah Kuala University Press.
- Sumardjo, Damin. Pengantar Kimia. 2009. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.