Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Banyak suku bangsa dengan bahasa, pakaian, rumah, makanan, dan kesenian yang berbeda-beda.
Salah satu tradisi yang ada di Indonesia adalah Marakka’ Bola. Marakka' Bola merupakan tradisi gotong royong memindahkan rumah yang dilakukan secara beramai-ramai pada Masyarakat Bugis Barru, Sulawesi Selatan.
Tradisi gotong royong di tengah masyarakat Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru tersebut masih hidup dan mengakar sampai sekarang.
Tradisi Marakka’ Bola yang dikenal juga sebagai tradisi Mappalette sudah berlangsung turun-temurun. Warga yang hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela.
Bobot rumah yang dipindahkan tentu saja tidak ringan, bisa puluhan ton. Jarak rumah yang dipindahkan ke lokasi baru juga biasanya tidak dekat.
Sekilas, kegiatan memindahkan rumah yang begitu besar tidak masuk akal sehat jika bisa dilakukan dengan tenaga manusia. Namun semangat gotong royong membuktikan bahwa hal yang mustahil dapat dilakukan.
Baca juga: Tradisi Pemakaman Ngaben di Bali
Untuk memudahkan proses mengangkat rumah awalnya, bambu-bambu diikat di masing-masing tiang rumah.
Ini nantinya menjadi alat bantu mengangkat rumah. Bambu tersebut dipanggul bersama-sama untuk mempermudah mengangkat rumah dan memindah ke lokasi baru.
Tradisi gotong royong memindahkan rumah tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat secara turun-temurun.
Warga yang hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela. Ini budaya gotong royong yang masih hidup dan lestari di masyarakat secara spontan masyarakat datang membantu. Ratusan orang ikut mengangkat rumah.
Penyampaian cuma melalui pengumuman di masjid dan secara spontan masyarakat datang beramai-ramai.
Setelah rumah selesai dipindahkan atau di tempat baru, kegiatan dilanjutkan dengan acara syukuran atau yang dikenal masyarakat Bugis dengan acara Baca Barazanji. Tujuannya agar rumah yang baru saja dipindahkan terhindar dari bencana dan malapetaka.
Tradisi lalu diakhiri dengan acara makan bersama sebagai bentuk ikatan silaturahmi yang erat antara warga.
Usai mengangkat rumah warga menyantap makanan yang disediakan pemilik rumah. Hal ini juga dianggap sebagai imbalan dan ucapan terima kasih kepada seluruh warga yang rela meluangkan waktu untuk membantu memindahkan rumah.
Baca juga: Mengenal Kehidupan Sasak, Budaya yang Memengaruhi dan Tradisi Uniknya
Nilai pendidikan karakter pada tradisi Marakka' Bola
Beberapa nilai pendidikan karakter di dalam tradisi Marakka' Bola, sebagai berikut:
- Gotong royong
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gotong royong adalah bekerja bersama-sama. Nilai gotong royong sangat kental pada tradisi Marakka' Bola.
Karakter ini mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.
Dengan adanya gotong royong, pekerjaan yang sulit jika dilakukan sendiri akan lebih mudah dan cepat jika dilakukan bersama-sama.
- Sukarela
Suka rela memiliki arti melakukan sesuatu dengan kehendak sendiri atau tanpa paksaan. Melalui tradisi Marakka' Bola tumbuh rasa suka rela untuk bersama-sama membantu dan meringankan beban sesama warga.
- Bersosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses perubahan dari individu untuk diterima atau sesuai dengan keinginan dari pihak luar.
Kesadaran diri sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian menuntut setiap masyarakat untuk bisa bersosialisasi. Pada Tradisi Marakka' Bola semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan untuk berbaur dengan yang lainnya.
Baca juga: Mengenal Tradisi Bau Nyale, Tradisi Unik Suku Sasak di Lombok Selatan
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.