KOMPAS.com - Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuannya.
Dikutip dari buku Cara Menguasai Soal Fisika SMA dan MA (2020) oleh Yuni Melfia, dalam pengukuran juga penting untuk diingat mengenai apa saja kesalahan dalam pengukuran.
Baca juga: Pengukuran dalam IPA
Kesalahan dalam pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran dapat dibagi menjadi dua, yakni:
Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang berhubungan dengan alat ukur. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan sistematik, antara lain:
- Kesalahan kalibrasi alat.
- Pengaruh lingkungan terhadap alat, seperti suhu, tekanan, dan kecepatan angin.
- Kondisi alat yang tidak memenuhi standar pengukuran, misalnya ada salah satu komponen alat ukur rusak.
Kesalahan acak adalah kesalahan yang berhubungan dengan pelaksana pengukuran. Misalnya, penunjukan alat ukur yang digunakan selalu menunjukkan nilai yang lebih besar atau kecil dari nilai yang sebenarnya.
Baca juga: Angka Penting: Pengertian, Aturan, dan Contohnya
Aturan angka penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsirkan atau diragukan.
Angka penting terdiri dari angka pasti (signifikan) dan angka taksiran.
Ada beberapa aturan penulisann angka penting, yakni:
- Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 261,3 m → 4 angka penting
- Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah amgka penting. Contoh: 160,32 kg → 5 angka penting
- Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal, tetap di sebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting. Contoh: 0,00052 kg → 2 angka penting
- Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 0,00260 → 3 angka penting
- Jika angka-angka penting dijumlahkan atau dikurangkan maka penulisan hasil penjumlahan atau pengurangan tersebut hanya boleh mengandung satu angka taksiran
- Penulisan angka penting hasil perkalian atau pembagian ditulis sesuai angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dikalikan atau bilangan yang dibagi (pembagi)
- Hasil penarikan akar ditulis sesuai angka penting yang ditarik akarnya
- Hasil pemangkatan angka penting ditulis sesuai angka penting yang dipangkatkan
- Hasil perkalian angka penting dengan bilangan eksak ditulis sebanyak angka penting semula
- Jika angka pertama yang dibuang itu < 5 maka tidak ada pembulatan dan angka sebelumnya tidak mengalami perubahan
- Jika angka pertama yang dibuang ≥ 5 maka angka sebelumnya harus ditambah satu
Baca juga: Cara Membaca Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Gelas Ukur
Contoh soal
Landasan yang tidak boleh kokoh sehingga menimbulkan getaran bisa menyebabkan kesalahan ....
A. Umum
B. Relatif
C. Lingkungan
D. Acak
E. Sistematik
Kesalahan dalam pengukuran dapat dibedakan atas kesalahan sistematik dan kesalahan acak.
Kasus kondisi alat yang tidak memenuhi standar pengukuran, misalnya adanya getaran saat melakukan pengukuran karena landasan tidak kokoh termasuk dalam kesalahan sistematik. Jawaban (E).
Baca juga: Cara Menghitung Jangka Sorong
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.