Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Keuntungan atau laba merupakan imbalan yang diterima pelaku usaha. Secara operasional, pengertian keuntungan adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Dilansir dari buku Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba (2007) karya Hapsari Ayu Epri, laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan, di antaranya:
- Laba merupakan dasar perhitungan pajak
- Pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan
- Dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa datang.
- Dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan
- Sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan
- Laba sebagai alat prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang.
Laba adalah suatu ukuran kepengurusan manajemen atas sumber daya suatu kesatuan dan ukuran efisiensi manajemen dalam menjalankan usaha suatu perusahaan.
Baca juga: Rumus Laba Kotor dan Contohnya
Teori-teori keuntungan pengusaha
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut teori-teori yang berhubungan dengan keuntungan pengusaha, di antaranya:
- Teori Adam Smith dan David Ricardo
Keuntungan pengusaha adalah keuntungan yang diperoleh pengusaha karena melekatkan modalnya dalam perusahaan.
Jadi keuntungan pengusaha itu mereka anggap terdiri dari: Bunga modal dan Upah pengusaha.
- Teori Keuntungan Pengusaha dari Jean Baptiste Say
Menurut Say, tugas utama pengusaha adalah memimpin dan mengamati perusahaan. Untuk tugas tersebut diterimanya upah pengusaha.
Jadi menurut Say bunga modal itu dipisahkan dan tidak dimasukkan ke dalam keuntungan pengusaha.
Dengan demikian, imbalan bagi para pemilik modal disebut bunga, sedang imbalan bagi para pengusaha termasuk di dalamnya premi risiko disebut upah.
- Teori Nilai Lebih menurut Karl Marx
Terciptanya laba pengusaha menurut Karl Marx disebabkan karena adanya pembayaran upah oleh pengusaha kepada pekerja yang dilakukan lebih rendah dibandingkan dengan prestasi yang diberikan oleh pekerja tersebut kepada perusahaan.
Selisih antara tingkat upah dengan tingkat prestasi inilah yang lambat laun secara kumulatif membentuk laba pengusaha.
Contoh: Misalkan tenaga kerja dengan nilai Rp 5.000, hanya dibayar Rp 4.000. Dan selisih sebesar Rp 1.000 merupakan laba pengusaha.
- Teori Dinamis menurut J.B. Schumpeter
Seorang pengusaha harus lebih dinamis mengembangkan kegiatan usahanya dan mampu mengkombinasikan berbagai faktor produksi ke arah tingkat efisiensi yang paling baik, yang cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan upah dan laba perusahaan.
Baca juga: Laba Kotor: Pengertian, Faktor dan Cara Menghitungnya
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.