Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Metode Pengawetan Tanah dan Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/RAWPIXEL.COM
Ilustrasi tanah tanaman hias, media tanam untuk tanaman hias.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Pengawetan tanah adalah usaha menjaga tanah agar tetap produktif, serta memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi.

Pengawetan tanah dilakukan untuk melindungi tanah dari curahan air hujan secara langsung serta meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.

Tindakan ini biasanya juga dilakukan untuk mengurangi aliran air di permukaan tanah dan meningkatkan stabilitas penggunaannya.

Uraikan tiga metode pengawetan tanah yang dapat dilakukan!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode pengawetan tanah terbagi atas 3 jenis yakni, metode vegetasi, mekanik, serta metode kimia.

Metode vegetasi

Pengawetan tanah dengan cara metode vegetasi adalah dengan memanfaatkan peran tanaman untuk mengurangi daya rusak akibat hujan, aliran permukaan, dan erosi.

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Berkurangnya Air Tanah

Metode vegetasi dapat dilakukan dengan cara:

Metode mekanik atau teknik

Bagaimana cara menerapkan metode mekanik dalam mengawetkan tanah?

Cara menerapkannya, yaitu menggunakan sarana fisik, seperti tanah dan batu dalam mengawetkan tanah.

Salah satu bentuk metode mekanik ini, yaitu mengolah tanah.

Pengolahan ini dilakukan untuk menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.

Baca juga: Jenis-jenis Tanah di Indonesia beserta Persebarannya

Beberapa cara umum yang dilakukan untuk menerapkan metode mekanik ialah:

Metode kimia

Adalah pemanfaatan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah juga menguatkan tanah dari erosi.

Tanah dengan struktur yang mantap, tidak akan mudah hancur oleh pukulan air hujan. Sehingga infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan kecil.

Pemberian bahan kimia harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Metode kimia ini dilakukan saat metode vegetatif dan mekanis kurang efektif atau efisien untuk dilakukan.

Sayangnya, metode ini cukup mahal. Sehingga penggunaannya belum banyak. Jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk mengawetkan tanah ialah bitumen dan krilium.

Baca juga: Mengenal Tekstur serta Komponen Penyusun Tanah

Sementara bahan kimia penguat tanah berbentuk cairan, yaitu Polyacrylamide, Polyurethane, dan Polyacrylacid.

Untuk bahan kimia penguat tanah yang berbentuk serbuk, antara lain Polyvinylalcohol dan Polysachharide.

 

Referensi:

Benggu, Yoke Ivonny, Lily Fauziah I., dkk. 2022. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bandung: Media Sains Indonesia.

Hutagaol, Ria Rosdiana. 2015. Konservasi Tanah dan Air. Yogyakarta: Deepublish.

Kironoto, Bambang Agus, Bambang Yulistiyanto, dkk.2021. Erosi dan Konservasi Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi