KOMPAS.com- Beberapa ahli menyebut istilah penilaian kinerja sama dengan evaluasi kinerja, seperti yang disampaikan oleh Wirawan.
Evaluasi adalah proses penilai untuk menilai kinerja pegawai dalam waktu tertentu dengan membandingkan kinerjanya dengan standar kinerja.
Hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan manajemen sumber daya manusia mengenai pegawai yang bersangkutan.
Model-model penilaian kerja
Dalam melakukan penilaian kinerja, terdapat model-model penilaian yang dapat digunakan, yaitu:
Model evaluasi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu
-
Evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan sifat pegawai
Model evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan sifat pegawai mudah dalam penyusunannya.
Penilai hanya mengumpulkan sifat-sifat pegawai secara umum, seperti kemampuan membuat keputusan, loyalitas pegawai, komunikasi, kepribadian dan lain-lain.
Selanjutnya, penilai memilih sejumlah sifat yang diperkirakan cocok dengan pelaksanaan suatu pekerjaan.
-
Pendekatan evaluasi/penilaian berdasarkan perilaku
Dalam pendekatan evaluasi/penilaian berdasarkan perilaku, penilaian dilakukan berdasarkan apa yang pegawai lakukan dalam melaksanakan pekerjaan.
Dalam perusahaan jasa, perilaku pegawai menentukan keberhasilan dalam melayani pelanggan.
-
Evaluasi/penilaian berdasarkan hasil kerja pegawai
Evaluasi/penilaian berdasarkan hasil kerja pegawai berkaitan dengan berapa banyak produk yang dihasilkan dan seberapa baik/mutu kualitas dari produk yang telah dihasilkan.
-
Evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan campuran sifat pribad
Evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan campuran sifat pribadi mencakup perilaku kerja dan hasil kerja. Dengan sistem campuran, sistem evaluasi kinerja menjadi lebih lengkap.
Baca juga: Tujuan Penialaian Kinerja Pegawai
Model esaiDalam model esai, penilai harus menyusun esai berupa pernyataan yang melukis kinerja pegawai, keunggulan, dan kelemahan kinerja pegawai secara terperinci.
Model peristiwa kritisModel peristiwa kritis adalah prosedur-prosedur yang secara sistematis mengidentifikasikan perilaku-perilaku pegawai yang memberikan kontribusi kepada kesuksesan atau kegagalan pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Penilai mencatat perilaku-perilaku pegawai setiap hari, baik positif maupun negatif. Pada akhirnya, catatan ini dapat digunakan oleh penilai untuk menilai kinerja pegawai tersebut.
Model distribusi paksaanPada model ini, pegawai dikelompokkan menjadi beberapa kualifikasi.
Contohnya pegawai diklasifikasikan sebagai pegawai berkinerja sangat baik, baik, sangat rendah, dan sebagainya. Penilaian dilakukan secara menyeluruh terhadap kinerjanya.
Model evaluasi kinerja checklistModel ini mengukur indikator-indikator pekerjaan pegawai sehingga dapat membedakan pegawai yang berkinerja tinggi dengan pegawai yang berkinerja rendah.
Baca juga: Unsur- Unsur Penilaian Kinerja
Referensi:
- Widodo, Djoko Setyo. 2020. Manajemen Kinerja. Jakarta: Cipta Media Nusantara.
- Sudiro, Ahmad. Oktaria Ardika Putri. 2022. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+