KOMPAS.com - Sistem saraf hewan adalah jaringan di dalam organ hewan yang terdiri dari jutaan serabut saraf dan serabut saraf yang terdiri dari sel-sel saraf yang saling berhubungan.
Fungsi jaringan saraf menerima dan memindahkan rangsangan dari bagian tubuh yang satu kebagian yang lain. Jaringan saraf yang terdiri dari neuron adalah unit atau bagian terkecil dari sistem saraf.
Hewan vertebrata dan invertebrata memiliki sistem saraf yang berbeda-beda. Bagaimanakah sistem saraf pada hewan vertebrata dan invertebrata? Berikut adalah pembahasannya!
Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata dan Invertebrata
Sistem saraf pada vertebrata
Otak vertebrata terdiri dari 5 bagian, yaitu otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan, pusat penglihatan, dan pusat penciuman.
Berikut adalah sistem saraf pada lima kelompok hewan vertebrata!
Sistem saraf pada ikan (pisces)Ikan memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi terdiri dari serabut saraf otak dari sumsum tulang belakang.
Otak ikan terdiri dari otak depan, otak tengah, otak kecil dan sumsum lanjutan. Otak depan berhubungan dengan saraf penciuman dan hidung. Otak tengah berhubungan berhubungan dengan saraf penglihatan.
Baca juga: Jaringan Saraf: Neuron dan Neuroglia
Pada ikan, bagianyang paling berkembang adalah otak kecil. Ukuran otak kecil pada ikan lebih besar dari otak besar.
Hal tersebut menyebabkan ikan mempunyai keseimbangan yang baik ketika bergerak di dalam air. Pada ikan terdapat guratan sisi yang berfungsi untuk mngetahui tekanan dalam air.
Sistem saraf pada amfibiAmfibi memiliki bagian otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang membentuk sistem saraf pusat.
Sedangkan, serabut saraf dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk sistem saraf tepi. Pada amfibi bagian yang paling berkembang adalah otak tengah sebagai pusat penglihatan.
Baca juga: 7 Filum Hewan Invertebrata dan Penjelasannya
Sistem saraf pada reptiliaReptilia memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat. Pada bagian otak besar yaitu lobus olfaktorius adalah pusat pencium yang berkembang baik, sehingga membuat indra penciuman menjadi lebih tajam.
Namun perkembangan otak tengah pada hewan reptil terhambat oleh otak besar, sehingga membuat otak tengah menjadi kurang berkembang.
Sehingga, menyebabkan indra penglihatan hewan reptil menjadi kurang tajam atau buram.
Sistem saraf pada burung (aves)Aves memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi terdiri dari serabut-serabut saraf yang berasal dari otak dan berasal dari sela-sela ruas tulang belakang.
Baca juga: Kelistrikan pada Sel Saraf
Otak burung (aves) terdiri dari otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan.
Otak tengah aves merupakan pusat saraf penglihat yang berkembang baik dengan gelembung yang membuat indra penglihatan aves berkembang dengan baik.
Sistem saraf pada hewan menyusui (mamalia)Sistem saraf pada hewan mamalia terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak belakang yang berkembang dengan baik.
Hewan mamalia memiliki sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).
Baca juga: Ciri-ciri Hewan Mamalia
Sistem saraf pada invertebrata
Sistem saraf invertebrata (tanpa tulang belakang) jelas berbeda dengan vertebrata (tulang belakang).
Invertebrata memiliki sistem saraf seperti tangga tali, bahkan ada beberapa invertebrata yang tidak memiliki sistem saraf.
Sistem saraf pada hewan bersel satu (protozoa)Protozoa, misalnya amoeba, paramaecium belum memiliki sistem saraf khusus, tetapi protozoa mempunyai kepekaan terhadap rangsangan dari luar, misalnya berupa sentuhan, cahaya.
Contohnya, jika amoeba mendapat rangsangan cahaya yang kuat maka amoeba akan bergerak menjauh.
Baca juga: Macam-macam Protozoa Berdasarkan Alat Geraknya
Sedangkan, ketika amoeba mendapat rangsangan cahaya lembut maka amoeba akan bergerak mendekat.
Paramaecium merupakan hewan berambut getar dan memiliki serabut saraf yang berakhir pada tumpukan rambut getar atau silia. Serabut tersebut berfungsi untuk mengatur gerakan silia.
Sistem saraf pada coelenteraCoelentera, misalnya hydra memiliki sistem saraf disfus, artinya saraf tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala.
Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot dan sel saraf sensorik berakhir pada permukaan tubuh.
Hubungan sel-sel saraf dan otot memungkinkan hewan dapat memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan dan luar tubuh, seperti sentuhan, cahaya ataupun keberadaan makanan.
Baca juga: Contoh Hewan Vertebrata dan Invertebrata beserta Cara Geraknya
Sistem saraf pada cacing (vermes)Sistem saraf pada cacing disebut sistem saraf tangga tali. Bagian sistem saraf yang berfungsi untuk mengolah rangsangan diebut ganglion.
Cacing tanah memiliki sistem saraf yang terdiri ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas tubuh.
Ganglion kepala adalah kumpulan badan sel saraf yang terletak di ujung depan tubuh di ruas ketiga. Sedangkan, ganglion kerongkongan dan ganglion ruas badan berada dibagian bawah saluran pencernaan.
Baca juga: Jaringan Epitelum, Ikat, Otot dan Saraf pada Vertebrata
Setiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabang-cabang halus. Sistem saraf pada ruas berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh cacing tanah.
Contoh lain, seperti cacing pipih memiliki susunan saraf yaitu dua buah ganglion di bagian kepala dan ditiap ganglion terdapat kumpulan saraf memanjang (longitudinal) ke bagian ekor.
Serta di setiap berkas saraf memiliki cabang-cabang lebih kecil sehingga mampu menjangkau seluruh bagian tubuh.
SeranggaSistem saraf berupa tangga tali yang memiliki 3 ganglion. Ganglion bagian kepala, ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas tubuh. Ganglion bagian kepala merupakan ganglion yang terbesar.
Baca juga: Serangga: Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contohnya
Pada serangga terdapat dua benang saaf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya.
Benang saraf menghubugkan ganglion satu dan ganglion lainnya, sehingga terlihat seperti tangga dengan dua ibu tangga.
Referensi:
- Leksono, Amin Setyo dan teman-teman. Sistematika Hewan Vertebrata. 2021. Malang: Universitas Brawijaya Press.
- Sari, Dwi Nur Rikhma dan teman-teman. Sistem Saraf. 2021. Bandung: Nusa Media.