Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Nama Senyawa Biner

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi rumus kimia
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Senyawa biner merupakan senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam. 

Jika unsur pertamanya adalah logam dan unsur lainnya adalah nonlogam, maka senyawa biner tersebut umumnya berbentuk ionik. Untuk lebih jelasnya mengenai aturan penamaan senyawa biner, simak penjelasan di bawah ini!

Tata nama senyawa biner terbagi menjadi:

Baca juga: Senyawa Biner: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam

Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih dahulu kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan akhiran -ida.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyawa yang terbentuk antara unsur nonlogam dan nonlogam merupakan senyawa yang berikatan kovalen.

Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut:

Baca juga: Sifat-sifat Senyawa Kimia

Awalan bahasa Latin mono tidak diletakkan pada nama unsur nonlogam yang pertama,  melainkan pada unsur nonlogam kedua.

Awalan bahasa Latin dari nama logam pertama disebutkan mulai dari yang berjumlah 2 dan seterusnya.

Contoh:

Baca juga: Logam: Pengertian, Unsur, Sifat, dan Klasifikasinya

Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan bukan logam

Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran-ida.

Contoh:

NaCI= Natrium klorida

MgBr2= Magnesium bromida

Baca juga: Ciri-ciri Senyawa Ionik

Senyawa ionik walaupun tersusun atas ion positif dan negatif, tetapi secara keseluruhan bersifat netral, sehingga muatan totalnya adalah nol.

Ini berarti satu Na+ akan bergabung dengan satu Cl- dalam NaCl. Kemudian satu Mg2+ bergabung dengan dua Br- dalam MgBr2.

Berikut ini contoh pemberian nama dan simbol senyawa sederhana, yaitu:

  • MgCl2= magnesium klorida
  • Na2SO4= natrium sulfat
  • Li2O= litium oksida
  • Al(NO3)3= aluminium nitrat

Baca juga: Menghitung Reaksi antara Asam Nitrat dan Gas Amonia

Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa- senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka romawi di belakang nama unsur logam tersebut (tanpa dispasi).

Contoh:

  • Cu2O= tembaga(I) oksida
  • CuO tembaga(II) oksida
  • SnO= timah(II) oksida
  • SnO2= timah(IV) oksida

Unsur logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dapat juga dilakukan dengan memberi akhiran - o untuk muatan yang lebih rendah dan memberi akhiran -i untuk muatan yang lebih tinggi.

Contoh:

  • Fe2+ + Cl= FeCl2 (fero klorida)
  • Fe3 + Cl= FeCl3 (feri klorida)

Baca juga: Metaloid: Unsur Peralihan Logam dan Non-logam

Referensi:

  • Sandra, Lovi dan teman-teman. Kimia Dasar. 2022. Padang: Global Eksekutif Teknologi.
  • Fardhilah, Novita. Memahami Unsur, Senyawa, dan Campuran. 2020. Semarang: Alprin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi