KOMPAS.com - Senyawa biner merupakan senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam.
Jika unsur pertamanya adalah logam dan unsur lainnya adalah nonlogam, maka senyawa biner tersebut umumnya berbentuk ionik. Untuk lebih jelasnya mengenai aturan penamaan senyawa biner, simak penjelasan di bawah ini!
Tata nama senyawa biner terbagi menjadi:
- Senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam.
- Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan bukan logam.
Baca juga: Senyawa Biner: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam
Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih dahulu kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan akhiran -ida.
Senyawa yang terbentuk antara unsur nonlogam dan nonlogam merupakan senyawa yang berikatan kovalen.
Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut:
- I = mono
- 2 = di
- 3= tri
- 4= tentra
- 5= penta
- 6= heksa
- 7= hepta
- 8= okta
- 9= nona
- 10= deka
Baca juga: Sifat-sifat Senyawa Kimia
Awalan bahasa Latin mono tidak diletakkan pada nama unsur nonlogam yang pertama, melainkan pada unsur nonlogam kedua.
Awalan bahasa Latin dari nama logam pertama disebutkan mulai dari yang berjumlah 2 dan seterusnya.
Contoh:
- N2O= dinitrogen monoksida
- NO= nitrogen monoksida
- N2O5= dinitrogen pentaoksida
- CCL4= karbon tetraklorida
- CO= karbon monoksida
- CO2= karbon dioksida
Baca juga: Logam: Pengertian, Unsur, Sifat, dan Klasifikasinya
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan bukan logam
Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran-ida.
Contoh:
NaCI= Natrium klorida
- Na adalah unsur logam
- Cl adalah unsur nonlogam
MgBr2= Magnesium bromida
- Mg adalah unsur logam
- Br adalah unsur nonlogam
Baca juga: Ciri-ciri Senyawa Ionik
Senyawa ionik walaupun tersusun atas ion positif dan negatif, tetapi secara keseluruhan bersifat netral, sehingga muatan totalnya adalah nol.
Ini berarti satu Na+ akan bergabung dengan satu Cl- dalam NaCl. Kemudian satu Mg2+ bergabung dengan dua Br- dalam MgBr2.
Berikut ini contoh pemberian nama dan simbol senyawa sederhana, yaitu:
- MgCl2= magnesium klorida
- Na2SO4= natrium sulfat
- Li2O= litium oksida
- Al(NO3)3= aluminium nitrat
Baca juga: Menghitung Reaksi antara Asam Nitrat dan Gas Amonia
Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa- senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka romawi di belakang nama unsur logam tersebut (tanpa dispasi).
Contoh:
- Cu2O= tembaga(I) oksida
- CuO tembaga(II) oksida
- SnO= timah(II) oksida
- SnO2= timah(IV) oksida
Unsur logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dapat juga dilakukan dengan memberi akhiran - o untuk muatan yang lebih rendah dan memberi akhiran -i untuk muatan yang lebih tinggi.
Contoh:
- Fe2+ + Cl= FeCl2 (fero klorida)
- Fe3 + Cl= FeCl3 (feri klorida)
Baca juga: Metaloid: Unsur Peralihan Logam dan Non-logam
Referensi:
- Sandra, Lovi dan teman-teman. Kimia Dasar. 2022. Padang: Global Eksekutif Teknologi.
- Fardhilah, Novita. Memahami Unsur, Senyawa, dan Campuran. 2020. Semarang: Alprin.