Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh sel volta dalam Kehidupan Sehari-hari

Baca di App
Lihat Foto
chem.libretexts.org
Sel volta, tempat terjadinya reaksi redoks yang dapat menghasilkan arus listrik.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Sel volta adalah kebalikan dari sel elektrolisis yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Selain itu juga merupakan arus listrik pertama yang ditemukan oleh seorang penemu bernama Galvani dan Volta sendiri.

Sel ini dapat menghasilkan listrik karena fungsi redoks yang terjadi secara spontan, artinya sel volta dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

Besarnya potensial arus yang dihasilkan oleh sel volta dapat ditentukan dengan menggunakan alat yang disebut voltmeter atau potensiometer.

Sel volta terdiri dari dua elektroda yang keduanya saling terhubung dan dapat menghasilkan listrik.

Baca juga: Sel Elektrokimia: Sel Volta dan Sel Elektrolisis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu juga dapat berfungsi sebagai jembatan garam ke larutan elektrolit tempat elektroda berada. 

Sel volta telah diaplikasikan untuk beberapa alat yang biasa kita gunakan sehari-hari. Contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai, aki, dan sel bahan bakar.

Baterai

Baterai dibagi menjadi 2 bagian, yaitu baterai sekali pakai dan baterai isi ulang. Berikut jenis-jenis baterai, yaitu:

Baterai kering ditemukan oleh Leclanche dan dipatenkan pada tahun 1866. Baterai kering setelah digunakan tidak dapat diisi kembali, sehingga disebut sel primer.

Baterai kering atau disebut sel Leclanche terdiri dari Zn sebagai anode, grafit (dalam larutan elektrolit MnO2, NH4CL, dan air) sebagai katode.

Reaksi redoks yang terjadi pada baterai kering adalah:

Reaksi total: Zn(s)+2MnO2(s)=2NH4+(aq)→Zn2+(aq)+Mn2O3(s)+2NH3(aq)+H2O(l)

Baca juga: Baterai: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Prinsipnya

Baterai alkalin merupakan jeni baterai kering, hanya saja larutan NH4Cl pada baterai alkalin diganti dengan larutan KOH. Baterai alkalin dapat menhasilkan arus istrik lebih besar daya tahan baterai lebih lama dari baterai kering biasa. Reaksi yang terjadi adalah:

Reaksi total: Zn(s)+2MnO2(s)+2H2O(l)→Zn(OH)2(s)+2Mn2O3(s)

Baterai litium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang setelah pemakaian. Saat ini litium yang digunkan berupa ion litium.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Baterai Kering dan Baterai Alkalin

Baterai litium dapat digunakan dengan memanfaatkan gerakan ion litium dari anode ke katode melalui suatu larutan elektrolit.

Ketika pengisian, maka gerakan ion litium berbalik, dari katode ke anode melalui larutan elektrolit.

Aki

Contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari adalah aki. Aki atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atar elektrode Pb (timbal) dan PbO (timbal (IV) oksida) dalam larutan H2SO4 sebagai larutan elektrolit.

Adanya larutan H2SO4 ini menyebabkan sel volta aki tidak memerlukan jembatan garam.

Pada aki, sel volta disusun atas beberapa pasang, dan tiap pasang dapat menghasilkan arus listrik sebesar 2V.

Baca juga: Kuat Arus Listrik: Pengertian, Satuan, dan Rumusnya

Aki motor biasanya sebesar 6V dan aki mobil biasanya sebesar 12V. Aki 12V terdiri dari 6 pasang sel volta yang disusun seri.

Aki dapat digunakan dan setelah habis dapat diisi ulang kembali, sehingga aki disebut sebagai sel sekunder. 

Reaksi redoks yang terjadi pada aki meliputi reaksi penggunaan (reaksi pengosongan) dan reaksi pengisian.

  • Reaksi pengosongan aki
    • Anode (oksidasi): Pb(s)+HSO4-(aq)→PbSO4(s)+H+(aq)+2e-
    • Katode (reduksi): PbO2(s)+HSO4-(aq)+3H+(aq)+2e-→PbSO4(s)+2H2O(l)

Reaksi total: Pb(s)+PBO2(s)+2HSO4-(aq)+2H+(aq)→2PbSO4(s)+2H2O(l)

Baca juga: Contoh Larutan Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Reaksi pengisian aki
    • Anode (oksidasi): PbSO4(s)+2H2O(l)→PbO2(s)+HSO4-(aq)+3H+(aq)+2e-
    • Katode (reduksi): PbSO4(s)+H+(aq)+2e-→Pb(s)+HSO4-(aq)

Reaksi total: 2PbSO4(s)+2H2O(l)→Pb(s)+PBO2(s)+2HSO4-(aq)+2H+(aq)

Sel bahan bakar

Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau baterai, di mana bahan bakarnya diisi secara terus-menerus, sehingga dapat dipergunakan secara terus-menerus juga.

Bahan baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen. Reaksi yang terjadi pada sel bahan bakar adalah:

  • Anode: 2H2+4OH-→4H2O+4e-
  • Katode: O2+2H2O+4e-→4OH-

Reaksi total: 2H2+O2→2H2O

Baca juga: Bahan Bakar Fosil: Minyak Bumi, Batu Bara, dan Gas Alam

Referensi:

  • Sulastri, dan teman-teman. Kimia Dasar. 2017. Aceh: Syiah Kuala University Press.
  • Sandra, Lovi dan teman-teman. Kimia Dasar. 2022. Padang: Global Eksekutif Teknologi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi