KOMPAS.com - Ketika mempelajari reaksi kimia, ada yang disebut sebagai pereaksi pembatas. Apa yang dimaksud dengan pereaksi pembatas dan bagaimana cara menentukan pereaksi pembatas?
Untuk mengetahuinya, simaklah pengertian dan cara menentukan pereaksi pembatas di bawah ini!
Pengertian pereaksi pembatas
Pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang membatasi produk yang dihasilkan pada suatu reaksi.
Baca juga: Persamaan Reaksi Kimia
Dikatakan membatasi jumlah produk yang dihasilkan, karena zat tersebut telah habis terlebih dahulu selagi zat yang lain masih ada, padahal keberadaanya sangat diperlukan untuk reaksi selanjutnya (menghasilkan produk).
Jadi pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu dalam suatu reaksi.
Cara menentukan pereaksi pembatas
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi masing-masing dengan koefisien reaksinya pada reaksi yang sudah setara.
Pereaksi dengan koefisien reaksi terkecil merupakan pereaksi pembatas.
Baca juga: Penentuan Volume Gas Pereaksi dan Hasil Reaksi
Dengan demikian, jika tersedia beberapa zat pereaksi dengan jumlahnya masing-masing, dapat diperkirakan zat pereaksi apa yang nantinya habis terlebih dahulu atau zat yang tersisa.
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan beberapa langkah, yaitu:
- Nyatakan zat yang diketahui dalam mol
- Bagilah mol masing-masing dengan kofisiennya
- Pereaksi yang hasil pembagiannya paling kecil merupakan pereaksi pembatas
Contoh soal menentukan pereaksi pembatas
Soal 1
Direaksikan sebanyak 2 mol S dengan 10 mol F2. Jika diketahui reaksi yang terjadi adalah S (s) + 3F2 (g) → SF6 (g), tentukan:
- Berapa mol SF6 yang terbentuk?
- Berapa mol zat yang tersisa dan zat mana yang tersisa?
- Zat manakah yang bertindak sebagai pereaksi pembatas?
Baca juga: Konsep Mol dan Tetapan Avogadro
Jawaban:
Berdasarkan reaksi yang terjadi, maka dapat ditentukan reaktan yang habis adalah sebagai berikut.
- mol S/koefisien : mol F2/koefisien = 2/1 : 10/3 = 2 : 3, 33
Ternyata, S lebih kecil daripada F2, sehingga dapat dipastikan bahwa reaktan yang habis adalah S dan S bertindak sebagai reaksi pembatas.
- Mol SF6 yang dihasilkan akan sesuai dengan mol S dikalikan dengan koefisien SF6, yaitu mol SF6 = 1 x 2 mol = 2 mol
- Zat yang tersisa adalah mol F2 mula-mula dikurangi dengan mol S dikalikan dengan koefisien F2, yaitu mol F2 (sisa) = 10 mol - (3 x 2 mol) = 10 mol - 6 mol = 4 mol
- Reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S, karena S habis bereaksi
Baca juga: Molalitas: Pengertian, Satuan, Rumus, dan Contoh Soal Menghitungnya
Soal 2
300 ml asam karbonat 0,5 M dicampur dengan 200 ml kalsium hidroksida 0,8 M, menurut reaksi kimia berikut ini.
H2CO3 + Ca(OH)2 → CaCO3 + 2H2O
Tentukanlah senyawa yang merupakan pereaksi pembatas.
Jawab:
Dalam soal diketahui volume dan molaritas masing-masing reaktan, yaitu:
- Volume H2CO3 = 300 mL = 0,3 L
- Molaritas H2CO3 = 0,5 M
- Volume Ca(OH)2 = 200 mL = 0,2 L
- Molaritas Ca(OH)2 = 0,8 M
Baca juga: Sifat Koligatif Larutan: Perbedaan Molaritas dan Molalitas
Untuk mendapatkan mol, kalikan volume masing-masing reaktan dengan molaritasnya yaitu sebagai berikut.
Menentukan Mol H2CO3
- Mol H2CO3 = M × V
- Mol H2CO3 = 0,5 × 0,3
- Mol H2CO3 = 0,15
Menentukan Mol Ca(OH)2
- Mol Ca(OH)2 = M × V
- Mol Ca(OH)2 = 0,2 × 0,8
- Mol Ca(OH)2 = 0,16
Baca juga: Persamaan Reaksi dan Penyetaraannya
Selanjutnya bagi mol reaktan dengan koefisien masing-masing. Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa koefisien H2CO3 dan Ca(OH)2 adalah 1, sehingga diperoleh:
- H2CO3 = 0,15/1 = 0,15
- Ca(OH)2 = 0,16/1 = 0,16
Dari hasil perhitungan di atas, nilai yang lebih kecil adalah 0,15 sehingga yang menjadi pereaksi pembatasnya adalah H2CO3.
Referensi:
- Sulastri, dan teman-teman. Kimia Dasar. 2017. Aceh: Syiah Kuala University Press.
- Sandra, Lovi dan teman-teman. Kimia Dasar. 2022. Padang: Global Eksekutif Teknologi.