KOMPAS.com - Dalam akuntansi, n/10 EOM adalah salah satu jenis syarat pembayaran yang sering digunakan perusahaan dagang.
Selain n/10 EOM, ada pula n/30, 2/10 n/30, dan n/EOM. Semua syarat tersebut mengandung ketentuan tertentu yang wajib dipenuhi pembeli.
Apa itu n/10 EOM?
Arti n/10 EOM
Dilansir dari situs Cambridge, n dalam n/10 EOM merupakan singkatan dari neto. Sementara EOM artinya End Of Month.
Umumnya syarat pembayaran ini ditulis pada nota atau invoice yang dibuat penjual, agar pembeli membayar utangnya sesuai syarat itu.
Baca juga: Arti 2/10 n/30 dalam Akuntansi
Menurut Rahmad Dani, dkk dalam buku Pengantar Akuntansi dan Bisnis (2022), n/10 eom artinya harga neto faktur harus lunas, paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
Selain wajib lunas, pembeli tidak akan mendapat potongan harga dari penjual. Karena dalam syarat pembayaran tersebut memang tidak ada ketentuannya.
Dikutip dari buku Administrasi Farmasi (2015) oleh Tim MGMP Pati, n/10 EOM artinya pembayaran paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan dengan harga neto.
Adapun yang dimaksud harga neto adalah harga total yang disepakati penjual dan pembeli, tanpa biaya pajak atau biaya tambahan lainnya.
Untuk lebih memahaminya, simak contoh di bawah ini:
Pada 1 Maret 2023, perusahaan A membeli barang dari perusahaan B. Harga neto barang yang dibeli ialah Rp 100 juta, dengan syarat pembayaran n/10 EOM.
Baca juga: Arti FOB Destination Point dalam Akuntansi
Berdasarkan kasus di atas, perusahaan A harus membayar 100 juta kepada perusahaan B, paling lambat 10 sepuluh hari setelah 31 Maret 2023.
Kesimpulannya, n/10 EOM artinya pelunasan barang dengan harga neto, wajib dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.