Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Konformitas merupakan bentuk interaksi yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat di mana ia tinggal.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, konformitas berarti proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai-nilai masyarakat.
Biasanya, konformitas menghasilkan kepatuhan dan ketaatan.
Sebagai contoh, sejak lahir orangtua dan lingkungan berusaha agar kita berperilaku sesuai dengan jenis kelamin yang kita miliki.
Anak laki-laki diharapkan aktif, menyukai tantangan, berani, dan kreatif. Sementara anak perempuan diharapkan lembut dan pasif.
Melalui proses sosialisasi, identitas jenis kelamin seorang anak ditanamkan. Anak akan konformis terhadap peran sebagai anak perempuan atau anak laki-laki sesuai dengan harapan masyarakat. Proses sosialisasi tersebut menghasilkan konformitas.
Baca juga: 8 Bentuk Akomodasi sebagai Interaksi Sosial
Sehingga konformitas adalah proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai-nilai masyarakat.
Sedangkan perilaku menyimpang atau tidak sesuai norma dan nilai-nilai masyarakat disebut sebagai perilaku non-konformis atau dikenal dengan deviance (perilaku menyimpang).
Pengertian konformitas menurut ahli
Dilansir dari buku Remaja dan Konformitas Teman Sebaya (2020) oleh Endang Mei Yunilia dan teman-teman, beberapa pengertian konformitas menurut para ahli, yaitu:
- Menurut Santor, Messervey, dan Kusumakar
Konformitas merupakan kecenderungan seorang individu untuk merubah perilaku dan kepercayaan yang dimiliki menjadi sesuai dengan perilaku orang lain.
- Menurut Baron dan Byrne
Konformitas sebagai bentuk pengaruh sosial yang menjadikan seseorang merubah sikap dan perilaku mereka agar sesuai dengan aturan sosial yang ada.
- Menurut Myers
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan individu sesuai dengan apa yang dipercayai oleh kelompoknya.
Selain itu, konformitas menjadi hasil tekanan yang aktual maupun tidak aktual dari kelompok.
Tekanan tersebut berasal dari kelompok untuk memengaruhi seseorang merubah tingkah laku dan kepercayaan agar tingkah laku dan kepercayaannya sama dengan anggota kelompok yang lain.
- Menurut Santrock
Konformitas merupakan sikap dan tingkah laku yang diadopsi dari kelompok atau komunitas akibat adanya tekanan yang nyata atau yang dibayangkan oleh individu tersebut.
Baca juga: Pengertian dan Tahapan Adaptasi Sosial
Bentuk-Bentuk Konformitas
Bentuk konformitas ada tiga, yaitu:
- Penerimaan (acceptance) yaitu ketika individu bertindak dan meyakini sesuai tekanan sosial baik dari individu atau kelompok.
- Pemenuhan (compliance), yakni konformitas atas permintaan atau tekanan sosial tapi individu tidak menyetujui.
- Kepatuhan (obedience), adalah bertindak sesuai dengan perintah langsung.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.