Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aldehida: Sifat dan Kegunaanya

Baca di App
Lihat Foto
chem.libretexts.org
Oksidasi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Aldehida merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil.

Gugus karbonil (C=O) tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.

Gugus fungsi aldehida adalah R-CHO, sedangkan rumus umum aldehida adalah CnH2nO.  Senyawa karbon aldehida memiliki sifat yang dapat membedakan dengan senyawa lain.

Selain itu, aldehida kegunaanya untuk kehidupan manusia ternyata cukup besar, tidak hanya pada bidang kesehatan, aldehida juga berguna sebagai bahan baku industri maupun sebagai bahan pengawet.

Baca juga: Contoh Senyawa Organik dan Anorganik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa saja sifat dan kegunaan aldehida? Berikut penjelasannya:

Sifat aldehida

Aldehida dapat larut dalam air karena bersifat polar. Akan tetapi, aldehida tidak mempunyai ikatan hidrogen. Aldehida mampu melarutkan senyawa polor maupun nonpolar.

Aldehida lebih reaktif daripada alkohol karena mempunyai gugus karbonil. Ikatan rangkap dua dengan oksigen pada gugus karbonil mudah putus dan membentuk ikatan tunggal.

Aldehida dapat mengalami reaksi adisi, oksidasi, dan polimerisasi. Dengan pejelasan sebagai berikut:

Adisi

Aldehida dapat mengalami reaksi adisi karena aldehida mempunyai ikatan rangkap antara karbon oksigen, C=O (gugus karbonil). Dengan sifat-sifat adisi, yaitu:

Adisi hidrogen berlangsung dengan katalis Pt atau Ni menghasilkan alkohol primer.

Baca juga: Alkohol Sekunder: Struktur dan Contohnya

Adisi alkil magnesium halogenida menggunakan reagen grignard menghasilkan alkohol sekunder.

Adisi aldehida dengan natrium bisulfit menghasilkan senyawa padat dan sulit larut.

Adisi hidrogen sianida menghasilkan sianohidrai.

Oksidasi

Aldehid dapat dioksidasi dengan pereaksi fehling dan tollens membentuk asam karboksilat. Oksidasi sifat-sifatnya:

Pereaksi fehling terdiri atas fehling A dan B. Larutan fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan larutan kalium natrium tartrat dalam NaOH.

Oksidasi aldehida oleh pereaksi fehling menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).

  • Oksidasi dengan pereaksi tollens

Pereaksi tollens merupakan larutan AgNO3 dicampur dengan larutan amonia berlebih, sehingga dalam larutan mengandung ion Ag[NH3]2+.

Oksidasi aldehida dengan pereaksi tollens dalam larutan menghasilkan endapan perak yang menempel pada dinding tabung reaksi dan membentuk cermin. Endapan ini dikenal dengan cermin perak (Ag).

Baca juga: Penggolongan Reaksi berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Pollimerisasi

Pollimerisasi memiliki sifat-sifat:

  • Pollimerisasi adisi 

Pollimerisasi adisi terjadi antara dua atau lebih molekul aldehida sejenis. Pollimerisasi ini akan membentuk suatu senyawa baru yang susunan bagian-bagiannya sama dengan zat asalnya.

Apabila asetaldehida dipanaskan dalam suasana asam pekat akan terbentuk trimernya yang disebut peratanal dengan rantai lingkar.

3CH3CHO→(CH3CHO)3

Asetaldehida → peratanal

  • Polimerisasi kondensasi

Polimerisasi kondensasi terjadi antara dua atau lebih molekul yang sejenis atau berbeda jenis. Polimerisasi ini akan membentuk sebuah molekul baru yang besar dengan melepaskan H2O atau NH3.

Kegunaan aldehida

Beberapa kegunaan aldehida, yaitu:

  • Senyawa formaldehida 

Formaldehida merupakan gas yang mudah terbakar, beracun, tidak berwarna, serta mempunyai bau yang menusuk hidung dan menyesakkan dada.

Dalam industri, pembuatannya dilakukan dengan cara oksidasi metanol. Formaldehida dikenal dengan nama formalin.

Senyawa ini digunakan sebagai desinfekta, insektisida, pengawet mayat, dan dimanfaatkan dalam industri plastik.

  • Senyawa asetaldehida 

Senyawa asetaldehida berupa cairan yang mudah terbakar, tidak berwarna, dan berbau tajam. Asetaldehida merupakan bahan dasar pembuatan asam asetat dan butanol.

Selain itu, asetaldehida digunakan dalam pembuatan zat warna, plastik, dan karet sintetis.

Baca juga: Pengertian serta Perbedaan Reduksi dan Oksidasi

 

 

Referensi:

  • Mawarnis, Elvy Rahmi. Kimia Dasar. 2021. Yogyakarta: Deepublish.
  • Handayani, Estiningsih Tri. Kimia Dasar. 2022. Tanggerang Selatan: Pascal Books.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi