Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Kaldera, Ciri-ciri, dan Proses Terbentuknya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com/design AI
Ilustrasi kaldera akibat letusan dahsyat gunung.
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Area gunung yang hancur karena letusan dahsyat gunung itu sendiri dinamakan kaldera.

Walaupun proses terjadinya kaldera melalui proses yang mengerikan dikarenakan dampak letusan gunung berapi, namun saat ini kaldera banyak dijadikan obyek wisata karena keindahanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia terdapat beberapa kaldera yang dijadikan obyek wisata di antaranya Gunung Toba Purba di Sumatera Utara, Gunung Batu Purba di Bali, dan masih banyak lagi.

Baca juga: 7 Bentuk, Karakteristik, dan Ciri Gunung Api beserta Contohnya

Pengertian kaldera

Kaldera adalah cekungan bundar atau lonjong yang besar di sekitar puncak gunung berapi. Kawah dan kaldera hampir sama, tetapi yang membedakannya adalah ukuranya.

Kaldera ukuran lubangnya lebih besar, biasanya besarnya beberapa kali besar lubang kepundan gunung berapi tunggal.

Kaldera terbentuk di daerah puncak gunung berapi dan jika di pinggir lingkaran tidak patah, di tengahnya sering kali menjadi daerah yang indah dan sering kali dijadikan obyek wisata.

Pembentukan kaldera melibatkan letusan gunung berapi, runtuhnya gunung berapi, atau kombinasi dari keduanya.

Ciri-ciri kaldera

Kaldera memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan magma atau danau pada umumnya. Berikut adalah beberapa ciri dari kaldera, di antaranya:

Baca juga: 7 Tipe Letusan Vulkanisme

Proses terbentuknya kaldera

Terdapat dua macam proses dalam pembentukkan kaldera, yaitu:

Pada umumnya, kaldera terbentuk karena letusan. Proses yang terjadi adalah magma yang mengandung banyak silika dengan viskositas atau kelekatan tinggi membuat gas-gas menjadi terjebak dengan tekanan yang tinggi di dalam magma.

Gas tersebut mendorong magma semakin mendekati permukaan bumi sehingga menyebabkan tumpukan material di atasnya meletus.

Hasil dari letusan tersebut adalah keluarnya magma serta debu vulkanik yang menyebar ke permukaan bumi.

Selain material dari dalam bumi, letusan yang besar itu juga mengakibatkan terbentuknya kaldera.

Tidak hanya itu, kaldera dengan kandungan silika yang besar juga dapat menciptakan kubah baru dan bisa menciptakan letusan ratusan hingga ribuan kilometer kubik material bumi.

  • Kaldera yang bukan terbentuk karena letusan

Kemudian terdapat pula kaldera yang terbentuk tidak disebabkan oleh letusan secara cepat, melainkan dengan penyusutan secara perlahan.

Proses pembentukan kaldera ini berawal dari adanya magma yang tidak terlalu kental sebab lebih bersifat basal, sementara kandungan silikanya lebih rendah.

Magma yang lebih cair tersebut mengakibatkan tinggi permukaan secara perlahan menurun karena magma mengalir keluar secara perlahan dan membuat ruang kosong di kantong magma.

Adanya ruang kosong tersebutlah yang menyebabkan terbentuknya kaldera. Oleh sebab itu, kaldera yang terbentuk dengan proses ini disebut juga dengan kaldera susutan.

Baca juga: Jenis-jenis Letusan Gunung Berapi

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi