Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penggunaan Unsur Golongan Logam Transisi Periode 4

Baca di App
Lihat Foto
chem.libretexts.org
Unsur golongan utama dan unsur golongan transisi pada tabel periodik
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Unsur golongan logam transisi periode 4 memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan ketika menggunakannya secara berlebihan. 

Unsur golongan logam transisi periode 4 terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), seng (Zn). Letak unsur tersebut berada pada blok d. 

Apa saja dampak negatif unsur logam transisi periode 4? Berikut penjelasannya:

Skadium

Uap skadium yang terhirup dalam jangka panjang dapat mengakibatkan emboli paru-paru. Skadium juga dapat memicu penyakit organ hati.

Pada hewan air, skadium mengakibatkan kerusakan membran sel serta memiliki pengaruh negatif pada sistem reproduksi dan sistem saraf.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Metaloid: Unsur Peralihan Logam dan Non-logam

Titanium (Ti)

Paparan titanium berlebihan pada tubuh manusia dapat mengakibatkan perubahan di paru-paru sehingga memicu keluhan-keluhan seperti sesak napas, nyeri dada. dan batuk.

Kontak langsung dengan kulit dan mata dapat mengakibatkan iritasi. Dalam bentuk serbuk logam, titanium dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Jika terpapar panas di udara, titanium dapat meledak.

Vanadium (V)

Dampak peggunaan vanadium dapat memengaruhi kesehatan jika diserap tubuh dalam jumlah banyak. Efek akut vanadium yaitu memicu iritasi paru-paru, tenggorokan, mata, dan rongga hidung.

Pada hewan, vanadium menghambat enzim tertentu sehingga berdampak secara neurologis. Vanadium dapat juga memicu gangguan pemapasan, kelumpuhan, dan gangguan hati serta ginjal.

Krom (Cr)

Krom dapat mengakibatkan efek buruk bagi  kesehatan, seperti alergi, intasi hidung mimisan, ruam kulit serta gangguan paru-paru dan perut.

Selain itu, krom dapat bersifat racun bagi organisme dan mengubah mater genetik yang memicu kanker. Konsentrasi tinggi kromium dalam pembuangan limbah dapat merusak insang ikan.

Mangan (Mn)

Dampak negatif kelebihan mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan otak. Mangan juga mengakibatkan Parkinson, emboli paru, dan bronkitis. Pria yang terpapar mangan dalam jangka waktu lama berpotensi mengalami impoten.

Besi (Fe)

Asap atau debu oksida besi yang terhirup dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan timbulnya pneumoconiosis jinak atau siderosis.

Jika konsentrasi oksida besi yang terhirup berlebihan, risiko timbulnya kanker paru-paru akan meningkat.

Baca juga: Sifat Fisika dan Kimia Tembaga

Kobalt (Co)

Konsentrasi tinggi kobalt yang terhirup melalui udara dapat mengakibatkan asma dan pneumonia. Radiasi isotop radioaktif kobalt dapat memicu kemandulan, rambut rontok, muntah, perdarahan, diare, koma, bahkan kematian.

Nikel (Ni)

Paparan nikel dalam jumlah besar memiliki risiko mengalami kanker paru-paru, kanker hidung, kanker hidung, kanker taring, kanker prostat, sakit kepala, emboli paru, janin lahir cacat, asma, bronkitis, ruam kulit, dan gangguan jantung.

Konsentrasi nikel yang tinggi pada tanah berpasir dapat merusak tanaman. Pada permukaan air, konsentrasi nikel yang tinggi dapat mengurangi tingkat pertumbuhan alga.

Tembaga (Cu) 

Paparan jangka panjang tembaga dapat mengakibatkan iritasi hidung, mulut, mata, serta mengakibatkan sakit kepala, sakit perut, pusing, muntah, diare, kerusakan hati, dan kerusakan ginjal.

Tembaga dalam tanah akan mengganggu aktivitas mikroorganisme dan cacing tanah serta mengganggu kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan di atas tanah.

Seng (Zn)

Asupan seng yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan masalah kesehatan, berupa kram perut, iritasi kulit, muai muntah, anemia, kerusakan pankreas, mengganggu metabolisme protein, serta mengakibatkan arteriosklerosis.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kutub Magnet Didekatkan dengan Besi dan Emas?

 

Referensi:

  • Mawarnis, Elvy Rahmi. Kimia Dasar. 2021. Yogyakarta: Deepublish.
  • Handayani, Estiningsih Tri. Kimia Dasar. 2022. Tanggerang Selatan: Pascal Books.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi