Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ciri Khas Pakaian Adat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Banten

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Retia Kartika Dewi
Salah satu tanda bahwa suatu daerah memiliki suku dan budaya khas yakni adanya pakaian adat.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Indonesia memiliki beragam suku dan kebudayaan yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara.

Salah satu tanda bahwa suatu daerah memiliki suku dan budaya khas yakni adanya pakaian adat.

Biasanya, pakaian adat digunakan pada acara-acara resmi/formal.

Dilansir dari buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, dan Senjata Tradisional (2009) oleh Tim Penulis, berikut penjelasan mengenai ciri khas pakaian adat Jawa:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Baju Bodo, Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Pakaian adat Banten

Ada dua ciri khas yang membedakan pakaian adat Banten yang dipakai pria dan wanita, yakni:

Pria memakai baju model koko dengan leher tertutup. Baju ini dilengkapi celana panjang dan kain batik yang diikatkan. Ikat pinggang juga turut dikenakan.

Sehelai sarung diselempangkan di bahu. Sebilah parang diselipkan di ikat pinggang bagian depan.

Kaum wanita memakai baju kebaya yang dipadankan dengan kain batik sebagai bawahan.

Bagian depan kancing kebaya dihiasi dengan bros kerajinan tangan. Pakaian ini dilengkapi sehelai selendang yang diselempangkan di bahu. Rambut disanggul dan dihiasi dengan kembang goyang berwarna emas.

Baca juga: Taa dan Sapei Sapaq, Pakaian Adat Kalimantan Utara

Pakaian adat DKI Jakarta

Berikut penjelasan untuk ciri khas pakaian adat DKI Jakarta, untuk pria dan wanita:

Jas berlengan panjang dan leher tertutup merupakan baju khas pria Betawi. Jas ini dilengkapi celana panjang dan kain batik yang diikatkan di pinggang.

Sebulah belati terselip di bagian depan perut. Pada kepala memakai destar atau penutup kepala.

Saat pernikahan, pria mengenakan celana panjang dan baju jubah berwarna merah dengan sulaman emas. Kepala ditutupi oleh sorban putih yang dililitkan. Untaian bunga melati diselipkan di kepala.

Wanita mengenakan baju kebaya yang anggun beserta kain batik. Kepala ditutupi oleh selendang panjang berwarna transparan.

Pada hari pernikahan, wanita memakai kebaya panjang bersuji emas. Diikatkan pula ikat pinggang berwarna emas atau perak. Rambutnya dihiasi mahkota dengan kembang goyang dan bagian muka tertutup cadar.

Baca juga: Daftar Pakaian Adat di Indonesia

Pakaian adat Jawa Barat

Berikut penjelasan untuk ciri khas pakaian adat Jawa Barat, untuk pria dan wanita:

  • Pria

Pria mengenakan penutup kepala atau destar.Pakaiannya berupa jas tertutup berlengan panjang dipadupadankan dengan kain batik sebagai bawahan.

Pakaian ini dilengkapi ikat pinggang dan sebilah keris di pinggang. Kalung dan untaian bunga melati atau mawar digunakan sebagai hiasan.

  • Wanita

Wanita mengenakan kebaya panjang dan kain batik bercorak sama dengan sang pria. Kepalanya disanggul dan dihiasai kembang goyang atau mahkota kecil.

Untaian bunga melati yang harum menghiasai bagian rambut. Baik wanita atau pria, keduanya menggunakan selop sebagai alas kaki. Pakaian ini umumnya digunakan pula saat hari pernikahan.

Baca juga: Payas Agung, Pakaian Adat Bali

Pakaian adat Jawa Tengah

Berikut penjelasan untuk ciri khas pakaian adat Jawa Tengah, untuk pria dan wanita:

  • Pria

Pria mengenakan jas sikepan. Bawahannya menggunakan kain batik dengan motif parang rusak. Kepala memakai penutup bernama kuluk dan sebilah keris terselip di pinggang. Pakaian ini digunakan pula saat pernikahan.

  • Wanita

Wanita memakai sanggul yang diisi daun pandan wangi dan disebut bokor mengkureb. Saat menikah, bagian sanggul ini diberi untaian bunga melati.

Bajunya berupa kebaya anggun disertai kain batik bercorak sama dengan kaum pria. Perhiasan yang digunakan antara lain cincin, gelang, subang, dan kalung. Baik wanita atau pria, keduanya menggunakan selop sebagai alas kaki.

Baca juga: Babu Nggawi, Pakaian Adat Suku Tolaki

Pakaian adat D.I. Yogyakarta

Berikut penjelasan untuk ciri khas pakaian adat D.I. Yogyakarta, untuk pria dan wanita:

  • Pria

Pria memakai penutup kepala atau blangkon dan keris yang diselipkan di pinggang belakang. Bajunya berupa jas sikepan dilengkapi kain batik bercorak disomukti sebagai bawahan. Pakaian ini dilengkapi selop sebagai alas kaki.

  • Wanita

Wanita mengenakan kebaya panjang dan kain batik bercorak sama dengan pria. Sehelai kain diselempangkan di bahu. Rambut disanggul rapi dan diberi untaian bunga melati atau disebut pula bokor mengkurep.

Perhiasan yang digunakan berupa kalung bersusun, cincin, gelang, dan subang.

Pada saat upacara adat dan upacara pernikahan, pakaian adat setiap orang berbeda. Hal ini tergantung kedudukan sosial orang tersebut di masyarakat.

Baca juga: Sadariah, Pakaian Adat Laki-Laki Betawi

Pakaian adat Jawa Timur

Berikut penjelasan untuk ciri khas pakaian adat Jawa Timur, untuk pria dan wanita:

  • Pria

Pria menggunakan pakaian adat bernama Pesa'an Madura, yaitu terdiri dari kaus bergaris merah-putih, baju luar berwarna hitam dan berlengan panjang serta celana longgar berwarna hitam.

Sebagai pelengkap Pese’an Madura ini adalah sabuk dan sarung yang dililitkan di pinggang, serta ikat kepala.

  • Wanita

Sementara untuk kaum wanita biasanya menggunakan kebaya dengan kain yang hanya sepanjang betis.

Rambut kaum wanitanya digelung dan ditutup kerudung berenda.

Baca juga: Teluk Belanga dan Kebaya Labuh, Pakaian Adat Kepulauan Riau

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi