KOMPAS.com - Asam lemak merupakan asam monokarboksilat alifatik yang dihasilkan dari hasil hidrolisis lemak.
Asam lemak yang dihasilkan dari hasil hidrolisis dapat bervariasi. Asam lemak diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai, jumlah, konfigurasi, posisi ikatan rangkap, dan keberadan gugus fungsional lain di dalam rantainya.
Asam lemak juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber asalnya. Klasifikasi asam lemak berdasarkan sumber asalnya, yaitu:
- Asam lemak jenuh
- Asam lemak tidak jenuh
Baca juga: Perbedaan Lemak Jenuh dan Lemak Tak Jenuh
Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak dengan rantai lurus, jumlah atom karbon genap, dan tidak mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Nama asam lemak jenuh didasarkan pada jumlah atom karbon dalam rantainya.
Di alam, semua atom karbon asam lemak berjumlah genap dan jarang ditemukan asam lemak dengan jumlah atom C ganjil.
Baca juga: Sifat-sifat Lemak dan Minyak
Asam lemak tidak jenuh
Asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dalam rantai asil atau hidrokarbon.
Konfigurasi ruang asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap atau asam lemak tidak jenuh adalah cis.
Adanya ikatan rangkap menyebabkan konfigurasi ruang asam lemak menjadi melekuk atau bengkok.
Berdasarkan ketidakjenuhannya, asam lemak dibagi menjadi:
- Asam lemak jenuh satu ikatan rangkap MUFA (monounsaturated fatty acid).
- Asam lemak tidak jenuh dengan banyak ikatan rangkap PUFA (polyunsaturated fatty acid).
Baca juga: Soal UAS Biologi: Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Referensi:
- Estiasih, Teti dan teman-teman. Kimia dan Fisik Pangan. 2016. Jakarta: Bumi Aksara.
- Muchlisyiyah, Jhauharotul dan teman-teman. Kimia Fisik Pangan. 2017. Malang: Univertas Brawijaya Press.