Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Kimia pada Lipid

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi makanan berlemak
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan. Reaksi kimia pada lipid antara lain lipofisis, fotooksidasi, dan autooksidasi.

Berikut ini penjelasan mengenai ketiga reaksi kimia pada lipid tersebut!

Lipolisis atau hidrolisis

Hidrolisis ikatan ester pada lipid (lipolisis) dapat terjadi akibat aktivitas enzim atau suhu dan air yang menghasilkan asam lemak bebas.

Asam lemak bebas tidak terdapat pada lemak di alam. Pelepasan asam lemak bebas berperan dalam pembentukan ketengikan (ketengikan hidrolitik).

Baca juga: Klasifikasi Asam Lemak berdasarkan Sumber Asalnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada minyak makan, penghilangan asam lemak bebas dilakukan dengan netralisasi menggunakan alkali.

Lipolisis merupakan reaksi yang terjadi selama penggorengan terendam akibat air yang berasal dari bahan pangan yang digoreng dan penggunaan suhu tinggi.

Pembentukan asam lemak selama penggorengan menyebabkan penurunan sifat minyak yaitu penurunan titik asap.

Artinya, minyak mengeluarkan asap pada suhu yang lebih rendah. Lipolisis juga menyebabkan penurunan mutu produk yang digoreng.

Asam lemak yang dibebaskan lebih mudah teroksidasi dibandingkan asam lemak yang terikat dengan gliserol.

Dengan kata lain, hidrolisis lemak menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap oksidasi.

Baca juga: Enzim Katalase: Pengertian dan Fungsinya

Fotooksidasi

Fotooksidasi berbeda dengan autooksidasi. Autooksidasi melibatkan oksigen triplet, sedangkan fotooksidasi melibatkan oksigen singlet.

Perbedaan oksigen triplet dan singlet yaitu pada orbital energi dari konfigurasi elektronnya.

Pada keadaan normal, oksigen ada dalam bentuk triplet (³O2) atau keadaan dasar (ground state).

Oksigen berubah dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi (oksigen singlet, ¹O2) dengan mengambil energi 92 kJ/mol.

Oksigen dari keadaan dasar berubah ke keadaan tereksitasi akibat adanya sensitizer.

Baca juga: Fungsi Oksigen bagi Tubuh Manusia

Autooksidasi

Oksidasi lipid merupakan salah satu penyebab kerusakan pangan.

Reaksi ini menyebabkan dampak ekonomi karena lemak atau produk mengandung lemak yang teroksidasi dan dapat menyebabkan daya terima menurun, sehingga produk tidak dapat dijual.

Oksidasi menyebabkan ketengikan (ketengikan oksidatif). Autooksidasi merupakan reaksi dengan oksigen triplet yang bersifat autokatalitik.

Reaksi ini merupakan reaksi utama yang menyebabkan kerusakan lipid. Dalam bahan pangan, oksidasi lipid dapat terjadi secara enzimatis atau nonenzimatis.

Baca juga: Enzim: Komponen, Fungsi, Cara Kerja, dan Faktor yang Memengaruhinya

Referensi:

  • Estiasih, Teti dan teman-teman. Kimia dan Fisik Pangan. 2016. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Muchlisyiyah, Jhauharotul dan teman-teman. Kimia Fisik Pangan. 2017. Malang: Univertas Brawijaya Press.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi