KOMPAS.com - Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-beda, tergantung pada jenis alkoholnya.
Dikutip dari buku Kimia Organik (2019) oleh Intan Ayu Kusuma Pramushinta, reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang menggunakan larutan seperti Kalium Dikromat (Potassium Dichromate IV) atau .
Penggunaan larutan Kalium Dikromat ini pada reaksi oksidasi sedang dalam lingkungan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asal karboksilat.
Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks
Alkohol sekunder menghasilkan keton, dan pada alkohol tersier dihasilkan campuran asam karboksilat dan keton yang masing-masing mengandung atom C lebih sedikit daripada alkohol asalnya.
Sementara, alkohol dengan oksidator kuat seperti dapat mengalami reaksi oksidasi.
Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-beda tergantung pada jenis alkoholnya.
Alkohol primer jika teroksidasi menghasilkan aldehida apabila jumlah oksidator masih berlebih akan terjadi oksidasi berlanjut membentuk asam karboksilat, alkohol sekunder menghasilkan keton sedangkan alkohol tersier menghasilkan campuran asam karboksilat dan keton.
Reaksi antara alkohol primer, sekunder, dan tersier dengan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Baca juga: Oksidasi Alkohol: Pengertian dan Hasil Reaksinya
Reaksi oksidasi pada aldehid
Dikutip dari buku Senyawa Organik dalam Bioproses (2021) oleh Dina Wahyu Indriani dan teman-teman, struktur aldehid memiliki satu atom hidrogen yang berada di ujung terikat pada gugus karbonilnya yang menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi.
Aldehid bersifat reaktif yang dikenal sebagai oksidator kuat yang dapat mereduksi oksidator lemah.
Reaksi oksidasi dapat menjadi metode untuk membedakan aldehid dan keton.
Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan aldehid, berdasarkan oksidasinya menjadi asam karboksilat, antara lain:
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bilangan Oksidasi?
Direaksikan dengan pereaksi tollensPerekasi tollens merupakan oksidator lemah terdiri dari larutan perak nitrat (AgNO3) dalam amonia (NH3).
Pembuatan reagen Tollens dilakukan dengan 2 tahapan yaitu menambahkan larutan perak nitrat dengan beberapa tetes NaOH sesuai reaksi hingga terbentuk perak oksida () yang bersifat tidak larut dan berwarna coklat keruh.
Ketika senyawa aldehid direaksikan dengan perekasi tollens, maka aldehid akan dioksidasi dan terbentuk asam karboksilat.
Baca juga: Penggolongan Reaksi berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Direaksikan dengan pereaksi fehlingPereaksi fehling adalah larutan basa berwarna biru dari tembaga sulfat yang susunannya agak berbeda.
Jika aldehida dioksidasi dengan pereaksi fehling, maka akan terbentuk asam karboksilat dan endapan tembaga oksidasi () yang berwarna merah cerah.
Prinsip kerja sama seperti pereaksi fehling, namun pereaksi benedict bekerja pada daerah kurang basah dibanding pereaksi fehling. Uji dengan pereaksi benedict lebih teliti dibanding uji dengan menggunakan pereaksi fehling.
Itulah penjelasan mengenai larutan yang bisa digunakan untuk reaksi oksidasi pada aldehid.
Baca juga: Pengertian serta Perbedaan Reduksi dan Oksidasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.