KOMPAS.com – Unsur kimia diurutkan menjadi tabel periodik karena beberapa sifat, salah satunya adalah keelektronegatifan. Namun, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan keelektronegatifan atau elektronegativitas? Berikut adalah penjelasannya!
Pengertian keelektronegatifan
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, keelektronegatifan atau elektronegativitas adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron.
Makin besar keelektronegatifan suatu atom, maka makin kuat juga atom tersebut menarik elektron untuk kemudian berikatan secara kimia.
Baca juga: Tabel Periodik: Pengertian dan Cara Membacanya
Keelektronegatifan suatu atom dipengaruhi oleh ukuran atom. Makin besar suatu atom, maka makin rendah keelektronegatifannya.
Hal tersebut dikarenakan partikel yang bisa menarik elektron dalam suatu atom adalah proton yang bermuatan positif.
Namun, proton berada di dalam inti atom (bagian tengah atom). Jika suatu atom berukuran besar, atom tersebut memiliki banyak kulit elektron.
Banyaknya kulit elektron membuat jari-jari elektron besar. Artinya, makin jauh jarak antara proton dalam inti atom dengan elektron yang berada di luar atom.
Sehingga, daya tarik proton terhadap elektron juga berkurang dan membuat keelektronegatifannya rendah.
Baca juga: Sifat-Sifat Elektron: Partikel Elementer Bermuatan Negatif
Tren elektronegativitas
Ada tren keelektronegatifan atau elektronegativitas dalam tabel periodik. Di mana dari kiri ke kanan keelektronegatifan suatu atom meningkat.
Dilansir dari Chemistry Talk, hal tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah proton seiring dengan bertambahnya nomor atom.
Adapun, keelektronegatifan berkurang dari atas ke bawah tabel periodik. Hal tersebut dikarenakan dari atas ke bawah ukuran atom makin meningkat.
Adapun, unsur dengan keelektronegatifan terbesar adalah fluor dan unsur yang paling rendah keelektronegatifitasnnya adalah fransium.
Baca juga: Sifat Periodik Unsur
Jenis ikatan kimia yang dihasilkan
Keelektronegatifan dua atom akan menentukan jenis ikatan kimia yang dihasilkan.
Dilansir dari Chemguide, ketika dua atom memiliki keelektronegatifan sama maka akan dihasilkan ikatan kovalen non polar yang murni.
Adapun, ketika dua atom dengan selisih keelektronegatifan kecil berikatan. Maka, akan dihasilkan ikatan kovalen polar.
Sedangkan, ketika dua atom dengan selisih keelektronegatifan besar berikatan. Maka, akan dihasilkan ikatan ionik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang