Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori-teori Kecemasan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Serafica Gischa Prameswari
Ilustrasi Teori-teori Kecemasan
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - May dalam buku Teori-Teori Kepribadian Humanistik (2021) mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan subyektif individu yang menyadari bahwa eksistensinya dapat musnah.

Kecemasan dapat timbul karena kita menyadari ketidakadaan kita atau ancaman terhadap nilai yang sangat penting bagi eksistensi kita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

May menyimpulkan bahwa kecemasan merupakan sesuatu yang penting bagi pertumbuhan seorang individu dan sesungguhnya memberikan sumbangan pada sesuatu yang dimaksudkan menjadi manusia.

Konsep kecemasan berkembangnya dari zaman dahulu sampai sekarang. Masing-masing model mengembangkan beberapa teori tertentu dari fenomena kecemasan.

Teori-teori kecemasan saling diperlukan untuk memahami kecemasan secara komprehensif.

Baca juga: Apa Fungsi Stigma pada Euglena?

DIkutip dari Buku Ajar Psikiatri Klinis (2010) oleh Kaplan dan Sadock, berikut beberapa teori kecemasan:

Pada sebagian manusia yang menunjukkan kecemasan, riwayat hidup dan riwayat keluarga merupakan predisposisi untuk berperilaku cemas. Sejak kanak – kanak mereka merasa risau, takut dan merasa tidak pasti tentang sesuatu yang bersifat sehari-hari.

Situasi-situasi yang ditandai oleh sesuatu yang baru, ketidakpastian perubahan lingkungan, biasanya menimbulkan peningkatan sekresi adrenalin (epinefrin) yang berkaitan dengan intensitas reaksi-reaksi yang subyektif, yang ditimbulkan oleh kondisi yang merangsangnya.

Teori ini menyatakan bahwa reaksi cemas berkaitan dengan peningkatan kadar katekolamin yang beredar dalam badan.

Kecemasan adalah jawaban terhadap rangsangan fisik perifer, seperti peningkatan denyut jantung dan pernapasan.

Kecemasan berasal dari impulse anxiety, ketakutan berpisah (separation anxiety), kecemasan kastrasi (castration anxiety) dan ketakutan terhadap perasaan berdosa yang menyiksa (superego anxiety).

Baca juga: Komponen dan Faktor Penyebab Kecemasan (Anxiety)

Teori ini menyatakan bahwa kecemasan dapat dipandang sebagai sesuatu yang dikondisikan oleh ketakutan terhadap rangsangan lingkungan yang spesifik. Jadi kecemasan disini dipandang sebagai suatu respon yang terkondisi atau respon yang diperoleh melalui proses belajar.

Kecemasan adalah bentuk penderitaan yang berasal dari pola pikir maladaptif.

Kecemasan dapat dibentuk oleh pengaruh tokoh – tokoh penting masa kanak – kanak.

Kecemasan sebagai suatu respon terhadap stressor lingkungan, seperti pengalaman – pengalaman hidup yang penuh dengan ketegangan.

Kecemasan sebagai suatu ketakutan terhadap ketidakberdayaan dirinya dan respon terhadap kehidupan yang hampa dan tidak berarti.

Baca juga: Kewajiban pada Diri Sendiri: Pengertian dan Contohnya

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi