KOMPAS.com - Erupsi gunung berapi adalah proses keluarnya magma dari perut Bumi menuju permukaan Bumi.
Dilansir dari situs BPPTKG, erupsi adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam Bumi yang wujudnya bisa berbeda-beda untuk tiap gunung api.
Pada dasarnya, erupsi tidak bisa disamakan dengan letusan. Sebab, tidak semua erupsi disertai letusan.
Erupsi gunung berapi umumnya terjadi karena adanya tekanan yang sangat kuat dari dalam perut Bumi.
Menurut Dea Lugina dalam buku Gunung Berapi (2023), secara garis besar, erupsi gunung berapi dibagi menjadi dua jenis, yakni efusif dan eksplosif.
Jenis-jenis erupsi lainnya adalah erupsi campuran, sentral, erupsi areal, serta linier.
Baca juga: 4 Jenis Material yang Dikeluarkan Gunung Api Saat Erupsi
Berikut penjelasan jenis-jenis erupsi gunung berapi:
Jenis erupsi berdasarkan sifatnya
Dikutip dari buku Bentuk-bentuk Muka Bumi (2020) oleh Mulyadi, berikut jenis-jenis erupsi berdasarkan sifatnya:
- Erupsi efusif
Adalah jenis erupsi dengan tekanan gas magma yang lemah disertai keluarnya material berupa lelehan lava.
- Erupsi eksplosif
Merupakan jenis erupsi gunung berapi yang menimbulkan ledakan kuat. Biasanya disertai dengan material padat, cair, dan gas.
- Erupsi campuran
Adalah gabungan erupsi efusif dan eksplosif yang terjadi secara bersamaan.
Baca juga: Erupsi Gunung Berapi di Indonesia
Jenis erupsi berdasarkan proses keluarnya magma
Berdasarkan proses keluarnya magma, erupsi dibagi menjadi:
- Erupsi sentral
Jenis erupsi ini terjadi karena magma keluar ke permukaan Bumi lewat sebuah lubang. Contohnya Gunung Krakatau.
- Erupsi areal
Erupsi ini terjadi ketika magma yang keluar ke permukaan Bumi, tidak hanya melewati lubang melainkan meliputi daerah yang luas. Contohnya Yellowstone di Amerika Serikat.
- Erupsi linier
Adalah jenis erupsi yang terjadi jika magma keluar dari retakan kulit Bumi, sehingga membentuk deretan gunung.
Contohnya Patahan Semangko di Pulau Sumatera.
Baca juga: Erupsi: Pengertian, Jenis, dan Proses Terjadinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.