Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pembentukan Sel Kelamin terjadi Melalui Pembelahan Meiosis?

Baca di App
Lihat Foto
bio.libretexts.org
Pembelahan meiosis yang menghasilkan gamet
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Pembentukan sel kelamin (sel telur dan sperma) adalah langkah awal yang penting dari proses reproduksi. Proses tersebut dilakukan melalui pembelahan meiosis.

Namun, tahukah kamu mengapa pembentukan sel kelamin terjadi melalui pembelahan meiosis? Berikut adalah penjelasannya!

Dilansir dari Khan Academy, meiosis tidak terjadi pada semua sel dan hanya terjadi pada sel reproduksi (sel kelamin).

Hal tersebut karena pembelahan meiosis dirancang untuk mendukung proses pembuahan terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Perbedaan Mitosis dan Meiosis?

Pembentukan sel kelamin terjadi melalui pembelahan meiosis karena menjaga jumlah kromosom tetap konstan dari generasi ke generasi.

Seperti yang kita ketahui, proses pembuahan melibatkan dua sel kelamin yaitu sel telur dan sel sperma yang masing-masing membawa materi genetik berupa kromosom.

Dilansir dari Nature, meiosis menghasilkan gamet atau sel kelamin yang jumlah kromosomnya dikurangi menjadi setengahnya.

Sehingga, sel kelamin yang dihasilkan bersifat haploid (n) atau membawa setengah jumlah kromosom dari masing-masing induknya.

Baca juga: Kromosom: Sifat dan Klasifikasinya

Kedua sel kelamin tersebut kemudian dapat menyatukan masing-masing kromosomnya untuk membentuk zigot dengan jumlah kromosom yang utuh.

Jika bukan pembelahan meiosis yang digunakan, melainkan pembelahan mitosis, maka jumlah kromosom tidak akan konstan.

Dilansir dari Medicine LibreTexts, pembelahan mitosis menghasilkan sel dengan genetik yang identik dengan inti aslinya yang bersifat diploid (2n).

Artinya, pembelahan mitosis akan menghasilkan sel kelamin dnegan jumlah kromosom utuh tanpa adanya pengurangan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Pembuahan?

Jika sel sperma dan sel telur memiliki kromosom yang masing-masing utuh, maka peleburan inti sulit terjadi.

Jika pembuahan tetap terjadi, maka akan dihasilkan zigot dengan jumlah kromosom dua kali lipat dari spesiesnya (4n). Hal tersebut jelas membuat jumlah kromosom tidak konstan dari generasi ke generasi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi