Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Termokimia?

Baca di App
Lihat Foto
chem.libretexts.org
Persamaan termokimia reaksi menguapnya air (H2O).
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Ilmu kimia dibagi menjadi beberapa bidang, salah satunya termokimia. Apa itu termokimia? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini!

Pengertian termokimia

Dilansir dari A Level Chemistry Revision, termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi yang terjadi selama reaksi.

Dalam reaksi kimia atau perubahan kimia, terjadi perubahan reaktan menjadi produk. Dalam prosesnya, energi selama reaksi berubah-ubah.

Energi yang dimaksud adalah energi panas atau kalor.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Perbedaan Suhu dan Kalor

Hubungan termokimia dengan termodinamika

Istilah termokimia terdengar mirip dengan termodinamika, karena keduanya saling berhubungan.

Termokimia merupakan cabang ilmu termodinamika. Dalam termodinamika ada yang dinamakan hukum pertama termodinamika.

Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi di alam semesta adalah konstan.

Adapun, perubahan yang terjadi dikarenakan ada jumlah panas yang dimasukkan atau dikeluarkan oleh sistem.

Dilansir dari Chemistry Talk, perubahan panas tersebutlah yang menjadi studi termokimia.

Baca juga: Hukum 1 Termodinamika: Bunyi, Persamaan, dan Konsekuensinya

Sistem dan lingkungan dalam termokimia

Dalam termokimia, ada yang disebut sebagai sistem dan lingkungan.

Sistem adalah tempat berlangsungnya suatu reaksi kimia yang menyebabkan perubahan energi. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.

Ada tiga jenis sistem dalam termokimia, yaitu sistem terbuka, sistem tertuto, dan sistem terisolasi.

Baca juga: Sistem Termodinamika: Terbuka, Tertutup, dan Terisolasi

Persamaan termokimia

Persamaan termokimia sedikit berbeda dengan persamaan kimia biasa. Di mana persamaan termokimia terdiri dari reaktan, produk, dan juga perubahan entalpi.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, perubahan entalpi (ΔH) memberi tahu jumlah energi reaksi dan apakah energi panas dilepaskan atau diserap selama reaksi.

Jika perubahan entalpi bernilai positif, berarti energi panas diserap oleh reaksi. Sehingga, reaksi tergolong reaksi endodermik.

Sedangkan, jika perubahan entalpi bernilai negatif, berarti energi panas dilepaskan oleh sistem ke lingkungan. Sehingga, reaksinya tergolong reaksi eksotermik.

Baca juga: Perbedaan Reaksi Endoterm dan Eksoterm

Contoh persamaan termokimia adalah:

CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O(l)       ΔH = -890 Kj

Artinya, reaksi tersebut adalah reaksi eksotermik yang melepaskan kalor ke lingkungannya.  

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi