Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Krenasi?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
chem.libretexts.org
Perbedaan sel darah merah dalam larutan hipertonik (mengalami krenasi) dan dalam larutan isotonik (keadaan normal).
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Sel makhluk hidup dapat mengalami berbagai proses jika berada dalam suatu larutan, salah satunya adalah krenasi. Apa yang dimaksud proses krenasi? Krenasi terjadi bila sel berada di lingkungan atau larutan. Berikut adalah penjelasannya!

Dilansir dari Biology Online, krenasi adalah proses menyusutnya sel karena berada dalam larutan hipertonik.

Berbeda dengan plasmolisis, krenasi terjadi pada sel hewan dan sel manusia yang tidak memiliki dinding sel.

Baca juga: Plasmolisis, Peristiwa Mengerutnya Sel Tumbuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel memiliki larutan di dalamnya dengan konsentrasi zat terlarut tertentu. Larutan hipertonik adalah larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

Adapun, membran sel adalah membran semipermeabel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya.

Meran semipermeabel memungkinkan air keluar dan masuk ke dalam sel. Proses yang mengatur keluar masuknya air adalah difusi yang terjadi karena perbedaan konsentrasi zat terlarut.

Di mana air akan berdifusi (mengalir) ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.

Baca juga: Mengapa Membran Plasma Bersifat Semipermeabel?

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, dalam larutan hipertonik (konsentrasi lebih tinggi), air akan mengalir ke luar dari sel lebih cepat daripada air yang masuk.

Air tersebut mengalir ke lingkungan luar yang lebih hipertonik dengan tujuan menyeimbangkan konsentrasi di dalam dan luar sel.

Akibatnya, krenasi terjadi. Di mana sel mengkerut karena kehilangan air, membuat membran selnya terlipat, berbentuk seperti gerigi, dan bentuk sel menjadi tidak teratur.

Contoh krenasi sel

Contoh krenasi sel adalah yang terjadi pada sel darah merah.

Dilansir dari Biology Dictionary, sel darah merah berubah menjadi ekinosit dan acantosit yang memiliki tonjolan berduri di permukaan selnya akibat tidak dapat mempertahankan kondisi isotoniknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi