KOMPAS.com - Dalam bertransaksi, kita mengenal dua sistem pembayaran, yakni sistem pembayaran tunai dan non-tunai.
Walau bisa digunakan dalam transaksi, dua sistem pembayaran ini memiliki karakteristiknya masing-masing.
Sistem pembayaran non-tunai bisa dilakukan tanpa uang fisik. Sedangkan sistem pembayaran tunai membutuhkan uang tunai.
Apa itu sistem pembayaran tunai dan non-tunai?
Pengertian sistem pembayaran tunai
Pernyataan berikut yang benar mengenai sistem pembayaran tunai adalah:
- Instrumen yang digunakan untuk pembayaran adalah uang kartal
- Sistem pembayaran dilakukan tunai
- Instrumen pembayaran uang giral
- Cek dan bilyet giro tunai
- Sistem pembayaran tunai dengan kliring.
Baca juga: Sistem Pembayaran: Pengertian dan Contohnya
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah opsi a.
Pernyataan berikut yang benar mengenai sistem pembayaran tunai adalah instrumen yang digunakan untuk pembayaran adalah uang kartal.
Dikutip dari situs Bank Indonesia, sistem pembayaran tunai adalah mekanisme pembayaran dengan uang kartal, yakni uang kertas dan logam.
Contoh sistem pembayaran ini adalah membeli barang atau menggunakan jasa dengan membayarnya secara tunai.
Menurut Astri Dwi Andriani, dkk dalam buku Transformasi Indonesia menuju Cashless Society (2022), berikut pengertian sistem pembayaran tunai:
"Sistem pembayaran tunai adalah pembayaran mata uang pemerintah yang dilakukan oleh penerima barang atau jasa kepada penjual, dalam bentuk uang kertas atau koin."
Baca juga: Prinsip-Prinsip Sistem Pembayaran
Bisa juga diartikan bahwa sistem pembayaran tunai adalah pembayaran yang dilakukan saat transaksi (pembayaran dan penarikan tunai) berlangsung.
Pengertian sistem pembayaran non-tunai
Sistem pembayaran non-tunai adalah mekanisme pembayaran yang menggunakan alat bantu, seperti kartu kredit, kartu debit, cek, bilyet giro, maupun uang elektronik.
Dalam praktiknya, sistem pembayaran ini membutuhkan jasa perbankan. Misal, untuk dapat menggunakan kartu kredit, seseorang harus mengajukannya kepada bank.
Pada satu sisi, sistem pembayaran non-tunai dipandang lebih efisien dan mudah dilakukan. Sebab, orang tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar.
Namun, tetap ada risiko keamanan yang harus dihadapi. Contoh, ancaman penipuan transaksi keuangan atau sejenisnya.
Oleh karena itu, apa pun transaksinya, kita harus senantiasa waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi.
Baca juga: Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.