KOMPAS.com - Laos adalah negara di Asia Tenggara yang terkurung daratan. Wilahnya berbentuk bulat tak beraturan, persis semenanjung.
Dilansir dari situs Britannica, secara geologis, wilayah Laos terdiri atas pegunungan berhutan, dataran tinggi, serta dataran rendah.
Tentunya, kondisi geografis ini memengaruhi kegiatan ekonomi penduduk Laos beserta perekonomian negaranya.
Bagaimana perekonomian negara Laos?
Kegiatan ekonomi penduduk Laos
Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu), kegiatan ekonomi utama penduduk negara Laos adalah di bidang pertanian.
Sama seperti Indonesia, Thailand, dan beberapa negara ASEAN lainnya, mayoritas penduduk negara Laos bekerja sebagai petani.
Baca juga: Hasil Pertanian Negara Laos
Kondisi geografisnya yang terdiri dari dataran rendah, tinggi, dan pegunungan, turut menujang sektor pertanian negara ini.
Salah satu wilayah yang tanahnya cukup subur di negara Laos adalah Dataran Tinggi Bolovens, dengan ketinggian 3.600 kaki atau 1.100 meter.
Beberapa produksi pertanian negara Laos adalah padi, jagung, kapas, kopi, pisang, tembakau, dan jeruk.
Dalam situs World Bank, dituliskan bahwa selain pertanian, perekonomian negara Laos juga bertumpu pada sektor perdagangan dan pertambangan.
Walau terkurung daratan, hal ini tak menjadikan Laos miskin sumber daya alam. Sebaliknya, Laos dikenal sebagai salah satu negara yang sumber daya alamnya melimpah.
Adapun beberapa hasil tambang mineral penduduk Laos ialah tembaga, emas, perak, serta timah.
Baca juga: Kondisi Geografis Negara Laos
Salah satu tantangan yang harus dihadapi pemerintah Laos, yaitu mahalnya pembangunan infrastruktur, seperti rel kereta api dan jalan raya.
Keduanya dibutuhkan untuk menunjang perekonomian negara Laos, beserta kegiatan ekonomi penduduknya.
Jika disimpulkan, kegiatan ekonomi utama penduduk negara Laos adalah di bidang pertanian. Sedangkan kegiatan ekonomi penduduk Laos lainnya, yakni:
- Sektor pertambangan
- Sektor perdagangan
- Sektor manufaktur
- Sektor jasa.