Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Dumping: Pengertian dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Kebijakan menjual hasil produksi di luar negeri lebih rendah dari di dalam negeri dinamakan kebijakan politik dumping.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Kebijakan menjual hasil produksi di luar negeri lebih rendah dari di dalam negeri dinamakan kebijakan politik dumping.

Nama lain dari politik dumping adalah kebijakan diskriminasi harga. Apa itu kebijakan politik dumping? 

Pengertian politik dumping

Menurut Hardiyono, dkk dalam buku Pengantar Bisnis Internasional (2023), politik dumping adalah tindakan yang merugikan negara lain, terutama jika dilakukan secara sengaja.

Mengapa? Karena kebijakan ini memuat konsep diskriminasi harga, di mana suatu negara menjual komoditasnya dengan harga lebih murah di negara lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari situs Investopedia, politik dumping terjadi ketika suatu negara mengekspor barang dengan harga lebih murah dibanding dalam negeri.

Salah satu keuntungan terbesar dari kebijakan ini, yaitu negara mendapat keuntungan lebih besar di luar negeri.

Baca juga: Dumping: Pengertian dan Contohnya

Meski begitu, hal ini tidak adil bahkan cenderung curang. Karena bentuk persaingannya tidak sehat dan merugikan salah pihak.

Untuk mengatasi hal ini, biasanya pemerintah suatu negara akan menerapkan kebijakan tarif dan kuota (pembatasan impor).

Kesimpulannya, pengertian politik dumping adalah kebijakan diskriminasi harga, di mana suatu barang dijual dengan harga yang lebih murah di negara lainnya.

Contoh politik dumping

Agar lebih memahaminya, berikut contoh politik dumping: 

Negara A adalah produsen beras. Mereka mengekspor komoditasnya ke negara Z yang juga merupakan produsen beras.

Baca juga: Penjelasan Prinsip Dumping, Ekonomi Predasi, dan Anti-Dumping

A menjual dan mengekspor beras dengan harga yang lebih murah ke negara Z. Akibatnya, produsen beras negara Z mengalami kebangkrutan karena produknya tidak laku.

Jika berhasil, suatu saat nanti, negara A akan menaikkan kembali harga normal berasnya di negara Z.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Investopedia
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi