KOMPAS.com - Mineral dikelompokkan menjadi dua berdasarkan senyawa kimiawinya, yaitu mineral silikat dan mineral non silikat.
Berikut penjelasan mengenai kedua mineral tersebut:
Mineral silikat
Silikat adalah bagian utama pembentuk batuan. Selain itu, silikat juga menjadi penyusun utama kerak bumi. Sekitar 90 persen kerak bumi mengandung silikat.
Kombinasi antara silikat dengan unsur lainnya membentuk mineral silikat.
Mineral ini merupakan persenyawaan antara Silikat (Si) dan Oksigen (O) dengan beberapa unsur metal.
Mineral silikat didominasi oleh ikatan ion dan kovalen yang membentuk struktur kuat dengan titik lebur tinggi.
Umumnya, silikat pembentuk batuan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferrogmagnesium dan non ferromagnesium.
Berikut penjelasannya:
Mineral ferrogmagnesiumMineral ini sering dijumpai memiliki warna yang gelap atau hitam dengan berat jenis yang besar. Contoh mineral ferrogmagnesium, meliputi:
- Biotit
- Olivin
- Augit
- Hornblende
Mineral ini sering ditemui memiliki warna yang terang atau putih dengan berat jenis yang kecil. Contoh mineral non ferrogmagnesium, meliputi:
- Kuarsa
- Muskovit
- Orthoklas
- Felspar
Baca juga: 2 Proses Pembentukan Mineral dan Contoh Sumber Dayanya
Mineral nonsilikat
Mineral non silikat adalah mineral yang terbentuk tanpa adanya unsur silikat. Berikut kelompok mineral yang tergolong sebagai mineral nonsilikat:
- Oksida
Mineral oksida adalah mineral yang terbentuk sebagai hasil dari persenyawaan langsung antara oksigen dengan unsur tertentu. Susunan mineral ini lebih sederhana dibanding silikat.
Dalam oksida juga dapat ditemui berbagai jenis kandungan logam.
Contoh mineral oksida yang paling umum ialah es, magnetit, limonit, dan mangan.
- Sulfat
Mineral sulfat adalah mineral dengan kandungan sulfur (belerang) dan oksigen yang digabungkan dengan unsur lainnya. Sulfat sering terbentuk di daerah dengan tingkat penguapan tinggi.
- Sulfida
Mineral sulfida adalah mineral yang mengandung sulfur dan logam. Berbeda dengan mineral sulfat, mineral sulfida tidak mengandung oksigen.
Contoh sulfida yaitu galena dan pirit atau besi sulfida. Sekilas, pirit terlihat menyerupai emas karena pirit memiliki warna kuning yang mengilap.
Baca juga: Pengelompokan Sumber Daya Alam Mineral dan Macam-Macamnya
- Halida
Mineral halida merupakan mineral yang mengandung ion halogenelektron negatif dan memiliki berat jenis yang tergolong rendah. Halida juga mengandung unsur lain, yaitu klorin dan fluor.
Halida dapat disebut sebagai garam yang terbentuk ketika air asin menguap.
Dua contoh mineral halida yang paling umum adalah halit dan fluorit.
- Unsur bebas
Mineral unsur bebas adalah jenis mineral yang di dalamnya hanya terkandung satu komposisi kimia atau satu unsur saja.
Unsur bebas juga sering dikenal sebagai native elements.
Jumlah jenis mineral dalam kelompok unsur bebas lebih sedikit dibanding kelompok lainnya.
Emas dan tembaga adalah contoh mineral yang mengandung unsur asli logam. Sedangkan, contoh unsur bebas non logam adalah berlian.
- Karbonat
Mineral karbonat ialah mineral yang mengandung karbonat (CO3), kombinasi antara karbon dan oksigen, serta gabungan dari unsur lainnya.
Contoh mineral karbonat, yaitu kalsit (CaCO3), dolomit, dan siderit.
- Fosfat
Mineral fosfat adalah mineral yang terbentuk dari adanya proses persenyawaan logam fosfat. Mineral ini sering ditemui terlihat berkilap dengan struktur kristal berwarna yang indah.
Contoh fosfat, yaitu turqoise, apatite, monasit.
Baca juga: Jenis-jenis Bahan Tambang dan Mineral
(Sumber: KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Serafica Gischa)
Referensi:
- Suroyo, H. (2019). Modul Geologi Dasar 2 (Pelatihan Teknologi Geolistrik 2 Dimensi untuk Perencanaan Pemanfaatan Potensi Air Tanah).
- Widiastuti, N. L. G. K. (2019). Pendidikan Sains Terintegrasi Keterkaitan Konsep Ikatan Kimia Dengan Berbagai Bidang Ilmu. Widya Accarya, 10(2), 1-16.