Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase Perkembangan Embrio

Baca di App
Lihat Foto
Silmi Nurul Utami/KOMPAS.COM
ilustrasi embrio
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pada saat kehamilan, terjadi beberapa peristiwa, salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Embrio adalah istilah pada bayi dalam proses kehamilan yang berawal dari persiapan pembuahan hingga terbentuknya bagian-bagian tubuh bayi di rahim.

Sebelum mengetahui tahapan perkembangan embrio, alangkah lebih baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu mengenai embrio.

Apa itu embrio?

Dikutip dari buku Menjelajah Dunia Biologi, embrio adalah suatu organisme yang tumbuh pada tahap awal perkembangan manusia, di mana mulai terbentuknya organ-organ penting dalam struktur tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embrio dihasilkan oleh suatu perkawinan, tepatnya konsepsi atau pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma (spermatozoa).

Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio disebut dengan Embriogenesis. Embriogenesis akan dimulai segera setelah konsepsi sampai hasil konsepsi siap dilahirkan.

Baca juga: Perkembangan Janin Saat Kehamilan

Bagaimana fase perkembangan embrio?

Perkembangan embrio ini terjadi setelah proses pembuahan atau fertilisasi, yang mana dalam perkembangannya, embrio melalui berbagai fase,

Fase dalam perkembangan embrio meliputi:

Fase Morula

Perkembangan embrio dimulai pada saat sel telur berhasil dibuahi oleh sperma yang membentuk zigot. 

Zigot yang telah dibuahi oleh sperma selanjutnya akan mengalami pembelahan menjadi beberapa sel hingga terbentuknya suatu kelompok sel berbentuk bundaran seperti buah murbai yang disebut stadium morula.

Morula ini menempatkan diri di bawah mukosa rahim dan dibatasi oleh suatu lapisan yang disebut zona pelusida.

Baca juga: Fase Awal Perkembangan Embrio

Fase Blastula

Perubahan morula menjadi blastosit disebut juga proses blastulasi. Morula akan berubah menjadi lapisan rongga sel yang disebut dengan blastoderm yang berfungsi untuk melindungi blastosol di dalamnya.

Kemudian, massa sel yang telah terbentuk dari asam laktat, asam amino, piruvat, serta glukosa akan berkembang dan membentuk embrio manusia.

Lalu, sel terluar yang menjadi pembungkus massa akan berkembang menjadi plasenta yang berfungsi sebagai pembuang sisa metabolisme dari embrio.

Fase Gastrula

Setelah blastula terbentuk, selanjutnya terjadi peristiwa gastrulasi, yang dimulai dengan terbentuknya garis primitif yang memiliki nodus primitif di ujung sefaliknya.

Pada fase ini terjadi pertumbuhan sel yang berbeda-beda pada bintik benih, kemudian sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk lapisan-lapisan sel yang sifatnya berlainan.

Lapisan yang dibentuk antara lain, lapisan luar (ektoderm), lapisan dalam (endoderm), dan lapisan tengah (mesoderm). Ketiga lapisan germinal tersebut, nantinya akan membentuk seluruh jaringan dan organ.

Fase Organogenesis

Dalam perkembangannya, embrio melalui berbagai fase hingga akhirnya menuju periode organ atau biasa dikenal dengan organogenesis, yakni proses pembentukan organ-organ embrio.

Pada peristiwa organogenesis lapisan endoderm akan tumbuh menjadi alat pernapasan, alat pencernaan, kelenjar paratiroid, hati, kelenjar pankreas dan sejumlah organ lainnya.

Kemudian lapisan mesoderm akan membentuk peritoneum, otot, tulang, dan jaringan ikat, sedangkan lapisan ektoderm akan berkembang membentuk bagian kulit dan sistem saraf.

Baca juga: Organogenesis Tubuh Manusia

 

Referensi:

  • Ni Nyoman Sumiasih dan Ni Nyoman Budiani. 2016. Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  • Sri Pujiyanto dan Rejeki Siti Ferniah. 2016. Menjelajah Dunia Biologi. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo.
  • Suaha Bakhtiar. 2011. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi