Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terbentuknya Guntur?

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Petir
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Bunyi ledakan yang menggelegar akibat pemuaian udara secara tiba-tiba disebut guntur. Namun, tahukah kamu bagaimana guntur bisa terjadi? Untuk mengetahuinya, berikut adalah proses terbentuknya guntur!

Proses terbentuknya guntur terjadi ketika udara hangat dan udara dingin bertemu di atmosfer. Dilansir dari NASA, udara hangat memiliki tetesan air sedangkan udara panas memiliki kristal es.

Ketika udara panas dan udara dingin bertemu, karena massa jenis yang lebih ringan udara hangat akan naik ke atas.

Tetesan air kemudian bergabung dengan kristal es yang lebih besar dan mulai jatuh menjadi hujan es, sehingga kembali bergesekan dengan kristal es lainnya yang bermuatan positif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Petir Terjadi?

Dilansir dari Met Office: Weather and Climate Change, muatan negatif terbentuk di fasar awan tempat hujan es berkumpul, sedangkan kristal es yang lebih ringan tetap berada di dekat punca awan.

Sehingga, bagian atas awan bermuatan positif sedangkan bagian bawahnya bermuatan negatif. Muatan negatif di dasar awan terus membesar.

Adapun, bumi memiliki muatan positif yang membuat muatan negatif di awan tertarik.

Perbedaan potensial yang besar membuat awan melepaskan energinya yang menghasilkan arus listrik yang besar.

Arus listrik yang besar tersebut menyambar bumi dengan kecepatan tinggi, sehingga terlihat sebagai sambaran atau yang kita kenal sebagai petir.

Baca juga: Beda Potensial Listrik: Pengertian dan Rumusnya

Petir membawa arus listrik dalam jumlah besar dan energi yang memanaskan udara di sekitarnya.

Dilansir dari SciJinks NOAA, petir memanaskan udara di sekitarnya hingga mencapai suhu 30.000° C atau sekitar lima keli lebih panas dari permukaan matahari.

Panas yang sangat besar tersebut, memuaikan udara secara tiba-tiba dan menyebabkan udara mengembang secara eksplosif.

Seperti ledakan, pemuaian udara secara tiba-tiba tersebut menghasilkan gelombang kejut dan membuat udara berkontraksi dengan cepat.

Hal tersebut menggetarkan kolom udara dan menciptakan suara gemuruh yang kita dengar sebagai guntur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi