Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Asumsi Teori Konsumsi Keynesian

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Berdasarkan teori konsumsi Keynesian, semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula konsumsinya. Apa asumsi teori konsumsi Keynesian?
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori konsumsi Keynesian adalah salah satu teori konsumsi, yang digunakan untuk menganalisis perilaku konsumsi seseorang. 

Selain disebut Keynesian, teori konsumsi ini juga dikenal sebagai teori konsumsi Keynes. Nama Keynes diambil dari nama pencetusnya, yakni John Maynard Keynes.

Pada 1936, Keynes mengungkapkan teori konsumsinya dalam buku The General Theory of Employment, Interest, and Money.

Teori konsumsi Keynesian

Dikutip dari Aplikasi Teori Konsumsi Keynes terhadap Pola Konsumsi Makanan Masyarakat Indonesia (2013) oleh Cahyo Pujoharso, berdasarkan teori konsumsi Keynesian, semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula konsumsinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keynes mengungkapkan bahwa tingkat konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh pendapatan mereka.

Apabila pendapatannya meningkat, konsumsinya juga akan naik. Begitu pula sebaliknya, jika pendapatannya turun, konsumsinya akan menurun.

Baca juga: 4 Teori Konsumsi yang Paling Banyak Digunakan

Menurut John Maynard Keynes, ada batasan konsumsi minimal yang tidak tergantung pada pendapatan seseorang.

Artinya tingkat konsumsi itu harus dipenuhi, meski tingkat pendapatannya sama dengan nol (0). Hal ini kemudian dikenal sebagai konsumsi otonomus.

Dilansir dari Teori-teori Konsumsi (2014) karya Djoko Hanantijo, Keynes mencetuskan tiga asumsi mengenai teori konsumsi miliknya, yaitu:

Menurut Keynes, tiap jumlah yang dikonsumsi dari tiap dolar (uang) tambahan adalah antara mnol (0) dan satu (1).

Asumsi ini menjelaskan bahwa makin tinggi pendapatan seseorang, kian tinggi pula tingkat konsumsi dan tabungannya.

Asumsi teori konsumsi Keynesian ini sering juga disebut kecenderungan mengonsumsi rata-rata.

Baca juga: Teori Konsumsi Menurut John Maynard Keynes

Ketika pendapatan seseorang naik, ternyata tingkat konsumsinya tidak selalu meningkat.

Dalam asumsi ini, Keynes menjelaskan bahwa meski pendapatan seseorang naik, tingkat konsumsinya bisa saja menurun.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proporsi tabungan orang kaya lebih besar ketimbang orang yang kurang mampu.

Saat diurutkan, biasanya akan terlihat proporsi tabungan terhadap pendapatan yang kian bertambah.

Dalam asumsi ini, Keynes ingin menegaskan bahwa pendapatan adalah determinan konsumsi yang penting. Sedangkan tingkat bunga, perannya tidak terlalu penting.

Asumsi teori konsumsi Keynesian ini berlawanan dengan ekonomi klasik, yang beranggapan bahwa makin tinggi suku bunganya, tingkat tabungan akan naik dan konsumsi menurun.

Baca juga: Pengertian Konsumsi dan Ciri-cirinya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi